SMRC: Memasuki 2023 efek Jokowi pada Prabowo jadi positif

Perubahan terjadi seiring beberapa peristiwa kedekatan Jokowi dengan Prabowo.

Prabowo Subianto. Foto: Instagram

Kepuasan publik atas kinerja Presiden Joko Widodo berubah menjadi positif pada elektabilitas bakal calon presiden Prabowo Subianto. Hubungan positif itu terjadi sejak tahun 2023, sementara sebelum 2023 hubungan keduanya bersifat negatif. 

Ini merupakan hasil kajian Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk "Evaluasi Kinerja Presiden dan Pilihan Capres 2024 di Pemilih Kritis" yang disampaikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, melalui kanal YouTube SMRC TV.

Deni menerangkan, kesimpulan itu didasarkan pada analisis hasil serangkaian survei SMRC pada pemilih kritis sejak Juni 2021 sampai Mei 2023. Pola hubungan antara kinerja Jokowi dan elektabilitas Prabowo mengalami perubahan sejak November 2022. 

Periode Juni 2021-Oktober 2022, jelas Deni, kinerja Jokowi berkorelasi negatif dengan elektabilitas Prabowo. Namun setelah itu, periode November 2022 – Mei 2023, korelasinya berubah menjadi positif. 

"Prabowo terlihat mendapat insentif elektoral atas positifnya penilaian publik terhadap kinerja Jokowi sejak November 2022," kata Deni, dikutip Senin (29/5).