Tak ada nama baru untuk mengisi jabatan Plt Ketua Umum PPP

Tertutup kemungkinan munculnya nama baru untuk mengisi Plt Ketua Umum PPP.

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa (kedua kanan) didampingi Wakil Ketua Umum PPP Reni Marlinawati (tengah) dan sejumlah pengurus partai berfoto usai memberikan keterangan pers terkait hasil rapat pengurus harian di kantor DPP PPP, Jakarta, Sabtu (16/3/2019). Antara Foto

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Amir Uskara, memastikan tidak ada nama baru untuk mengisi jabatan sebagai Ketua Umum PPP selain Suharso Monoarfa. Keputusan ini diambil setelah partai berlambang Kakbah itu mengadakan musyawarah kerja nasional (Mukernas).

Dalam mukernas PPP, agendanya yakni pengukuhan nama Suharso Monoarfa sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP. Amir mengakui, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) memiliki suara untuk memutuskan penunjukan Plt ketua umum. Namun demikian, dia menutup kemungkinan munculnya nama baru sebagai Plt ketua umum.

"Kalau ada penolakan kita akan kembalikan ke pengurus harian karena dalam AD-ART kita untuk pengganti Ketum harus disepakati melalui pengurus harian dan dikukuhkan di mukernas," kata Amir di Hotel Seruni, Ciawi, Jawa Barat, Rabu (20/3).

Bila Dewan Pimpinan Wilayah (PPP) menginginkan nama baru, kata Amir, mekanismenya akan dikembalikan kepada pengurus harian. Sebab, Mukernas hanya boleh mengukuhkan nama yang dihasilkan dari rapat pengurus harian. Bila tidak disepakati, akan dikembalikan kepada pengurus harian untuk membuat keputusan baru.

Sebelumnya, pengurus harian sudah memutuskan menunjuk Suharso Manoarfa sebagai pengganti Romahurmuziy sebagai Ketua Umum PPP karena terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK dalam kasus pengisian jabatan di lingkungan Kementerian Agama. Keputusan itu akan dikukuhkan melalui forum Mukernas bila tidak ada penolakan dari DPW.