TGB siap lompat pagar dari Demokrat

TGB siap menerima sanksi apapun, termasuk dikeluarkan dari Partai Demokrat, atas konsekuensi dari pilihan politiknya mendukung Jokowi.

Tuan Guru Bajang (Kudus/ Alinea).

Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) menyatakan siap menerima sanksi apapun, termasuk dikeluarkan dari Partai Demokrat, atas konsekuensi dari pilihan politiknya mendukung Jokowi dua periode. Pilihan TGB ini dianggap segelintir pihak termasuk elite Partai Demokrat telah mendahului kehendak partai besutan SBY itu.

Menurut Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, dukungannya tak lepas dari kinerja Jokowi selama empat tahun terakhir, yang ia anggapnya banyak menunjukkan kemajuan di NTB. Oleh karenanya, TGB mendukung Jokowi untuk melanjutkan program di masa pemerintahan selanjutnya.

Dalam hal ini, TGB kukuh, tak ada larangan bagi kader Partai Demokrat untuk menyalurkan aspirasinya secara pribadi. Sehingga, ia menganggap apa yang dilakukannya tak berseberangan dengan kehendak partai.

"Setahu saya tidak ada larangan untuk menyalurkan aspirasi, terlebih yang bersifat pribadi. Dukungan ini kan berangkat dari aspirasi pribadi," paparnya setelah mengisi diskusi yang bertajuk "Ekonomi Pasar Pancasila dan Pemberdayaan Ekonomi Umat" di Kantor ICMI Menteng Jakarta, Rabu (11/7).

Tak hanya itu, TGB sebenarnya sudah meminta izin untuk bertemu dengan SBY, guna membicarakan pilihan politiknya tersebut. "Namun dari akhir Mei itu, Pak SBY tak kunjung merespons. Mungkin belum sempat karena memang sangat sibuk," sambungnya.