Dianggap bangkitkan SARA, Zulhas: Koalisi partai Islam kontraproduktif 

Pembentukan koalisi partai Islam dinilai kontraproduktif dengan upaya memperkuat dan memperkokoh persatuan bangsa. 

Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan. Foto Antara/Jojon

Wacana koalisi partai Islam untuk Pilpres 2024 yang digadang-gadang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sulit mendapatkan dukungan. Pasalnya, tidak semua partai berideologi Islam sepakat dengan wacana itu.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau Zulhas, menilai pembentukan koalisi partai poros Islam yang digagas PKS-PPP kontraproduktif dengan upaya memperkuat dan memperkokoh persatuan bangsa. 

"Saya menilai wacana ini justru kontraproduktif dengan upaya kita melakukan rekonsiliasi nasional, memperkuat, memperkokoh persatuan, dan kesatuan kita sebagai bangsa serta negara," kata Zulhas, dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id, Jumat (16/4).

Pembentukan koalisi poros agama, dia menganggap membangkitkan luka lama akibat adanya sentimen SARA, hingga politik aliran dan identitas pada Pilpres 2019.

Menurutnya, ketegangan atas polemik itu masih menyisakan hingga saat ini. "Rakyat masih terbelah, meskipun elite cepat bersatu. Buktinya, capres dan cawapres yang menjadi lawan dari pasangan pemenang kini sudah bergabung," terang Zulhas.