AASI: Banyak investor tertarik masuk asuransi syariah

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) menyampaikan, banyak investor potensial yang tertarik dengan asuransi syariah. Investor tersebut datang dari berbagai kalangan, baik dari luar negeri, dalam negeri seperti swasta hingga perusahaan afiliasi milik BUMN.

Ketua Umum AASI Tatang Nurhidayat mengatakan, pihaknya melihat ketertarikan investor cukup baik terhadap asuransi syariah. 

"Saat ini paling tidak di asosiasi menangkap beberapa potensial investor ada yang mau masuk, nambah, dan sebagainya, baik itu di asuransi umum dan di asuransi jiwa," kata Tatang, Senin (7/6).

Dia melanjutkan, pihaknya juga telah mendengar beberapa upaya aksi korporasi dari beberapa pihak untuk masuk ke industri asuransi syariah. Aksi korporasi tersebut seperti melakukan konversi dari asuransi konvensional ke asuransi syariah, spin off, akuisisi, maupun mendirikan perusahaan asuransi syariah baru.

"Kami lihat ketertarikan investor cukup baik, walaupun kita berharap lebih," ujar dia. 

Sebagai informasi, hingga kuartal I-2021, kontribusi bruto asuransi syariah mengalami peningkatan 45,2% menjadi Rp5,8 triliun secara tahunan. Porsi kontribusi bruto didominasi oleh asuransi jiwa sebesar Rp5,17 triliun atau 87,62%, asuransi umum sebesar Rp510 miliar atau 8,59% dan reasuransi sebesar Rp221 miliar atau 3,79%. 

Selain itu, aset asuransi syariah selama kuartal I-2021 juga meningkat sebesar 7,32%, menjadi Rp44,1 triliun dibanding kuartal I-2020. Selain mengalami peningkatan aset, asuransi syariah juga mengalami pertumbuhan premi 45,29% selama kuartal I-2021.