Aturan registrasi kartu bikin pendapatan Indosat merosot

Aturan registrasi kartu prabayar membuat pendapatan PT Indosat Tbk. (ISAT) merosot tajam dalam enam bulan terakhir hingga Rp4 triliun.

Sekretaris Perusahaan Indosat Ooredoo Hadi Susilo mengatakan, pendapatan perseroan pada semester I/2018 mencapai Rp11,1 triliun. Capaian itu merosot 27% year-on-year (yoy) dari tahun sebelumnya Rp15,1 triliun.

Emiten bersandi saham ISAT tersebut menggunakan PSAK 72 dalam penyusunan laporan keuangan per 30 Juni 2018. "Dampaknya telah termasuk dalam angka laporan keuangan semester I-2018," kata dia dalam keterangan resmi, Senin (30/7).

Pendapatan ISAT pada kuartal II/2018 mencapai Rp5,4 triliun, turun 5,6% dari kuartal sebelumnya Rp5,7 triliun. Koreksi pendapatan terjadi lantaran adanya beleid baru tentang kewajiban registrasi kartu prabayar.

Aturan itu berdampak pada kinerja keuangan perseroan kuartal I/2018. Tidak hanya itu, GTM strategy dari push menjadi pull juga berdampak pada penurunan performa hingga 22% pada paruh pertama tahun ini.

Kendati demikian, sambungnya, manajemen ISAT mengklaim melakukan efisiensi biaya. Tercatat, total beban berhasil ditekan hingga turun 18% yoy.

Manajemen telah melakukan registrasi kartu prabayar bagi seluruh pelanggan secara bertahap hingga Mei 2018. Ke depan, Indosat memandang adanya peluang pasar baru dengan basis pelanggan yang lebih loyal sehingga dapat memberikan marjin lebih besar.

"Ke depannya, kami optimistis top line akan kembali tumbuh pada semester kedua tahun 2018," jelasnya.