sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BPS melihat potensi kenaikan inflasi pada Juli

Hal ini ditengarai naiknya tarif listrik oleh pemerintah. Namun BPS belum bisa memastikan besarannya

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Jumat, 01 Jul 2022 14:34 WIB
BPS melihat potensi kenaikan inflasi pada Juli

Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Kepala BPS Margo Yuwono, melaporkan inflasi Indonesia pada Juni 2022 secara month to month (mtm) atau bulanan sebesar 0,61%. Hal ini sama dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 110,42 di Mei menjadi 111,09. Tingkat inflasi di tahun kalender pada Juni 2022 menjadi 3,19% dan inflasi tahun ke tahun (yoy) mencapai 4,35%, ini menjadi inflasi tertinggi sejak 2017 yakni 4,37%.

Margo menuturkan, penyumbang inflasi Juni 2022 berasal dari komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras. Selain itu, dari 90 kota terdapat 85 kota mengalami inflasi di Juni 2022, sedangkan lima kota lainnya alami deflasi.

“Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli 2,7% dengan penyumbang inflasi tertinggi di sini berasal dari komoditas cabai merah sebesar 1,42%, cabai rawit 0,28%, dan bawang merah 0,27%,” ujar Margo dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/7).

Naiknya harga sejumlah produk holtikultura disebabkan tingginya curah hujan dan bersifat deras di bulan Juni 2022 yang mengguyur wilayah sentra produksi holtikultura, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, jawa Timur, dan NTB.

“Berdasarkan data dari BMKG, sejumlah wilayah produsen holtikultura masih alami curah hujan yang tinggi dan deras di bulan Juni. Sehingga mengganggu produksi, ada yang gagal panen jadi suplai terganggu dan harganya naik,” lanjutnya.

Margo juga mengingatkan, potensi kenaikan inflasi akan terjadi lagi di bulan Juli. Hal ini ditengarai naiknya tarif listrik oleh pemerintah. Namun dirinya belum bisa memastikan besarannya, dan baru akan diketahui pada rilis mendatang.

Berikutnya, jika inflasi bulanan dilihat berdasarkan komponen, harga bergejolak menjadi penyebab terbesar inflasi yaitu dengan andil 0,44 (mtm). Hal ini dipicu kenaikan harga cabai merah, rawit, dan bawang merah. Sedangkan komponen inti jadi penyebab inflasi kedua tertinggi dengan besaran 0,12 (mtm) yang disebabkan kenaikan upah asisten rumah tangga, sabun detergen berbentuk bubuk dan cair, serta kontrak rumah.

“Komponen harga diatur pemerintah ikut andil di inflasi Juni 2022 hingga 0,05% karena adanya kenaikan tarif angkutan udara dan rokok kretek filter,” pungkas Margo.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid