Chatib Basri sebut SWF Indonesia unik dibandingkan negara lain

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku optimistis dengan keberadaan sovereign wealth fund (SWF) atau lembaga pengelola investasi di Indonesia.

Menurutnya, SWF yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia memiliki model yang unik dibandingkan dengan SWF yang telah ada di negara lain.

"Kalau kita lihat model SWF Norwegia, Uni Emirat Arab, itu berbeda dengan kita. Mereka membuat SWF karena ada surplus dari minyak dan sebagainya," kata Chatib, dalam webinar Meet The Expert Mandiri Sekuritas, Jumat (29/1).

SWF Indonesia yang dinamai Indonesia Investment Authority (INA) ini juga berbeda dibandingkan SWF Singapura yang mengelola dana dari surplus current account. Chatib melihat SWF Indonesia tidak dibuat karena Indonesia kelebihan uang.

"Pertanyaannya apa yang harus ditawarkan? Ini yang membuat SWF Indonesia menjadi unik," ujar dia.

Apalagi masalah utama investasi Indonesia bukan uang. Sebab, likuiditas tercatat berada dalam kondisi lebih dari cukup (ample).

Masalah yang kerap muncul adalah origination. Banyak proyek di Indonesia, tetapi proyek yang regulasinya lengkap, aman, dan tingkat pengembaliannya bagus tidak banyak.

"Kenapa? Karena sebagian proyek yang asetnya bagus 'dikekepin' BUMN. Contoh Tol Jagorawi, pengembaliannya jelas. Kalau dilakukan sekuritisasi, minatnya akan banyak," tuturnya.

Dengan SWF, akan memungkinkan pemerintah melakukan recycling aset. Sehingga, aset milik Indonesia bisa diberdayakan dan membuat aset bekerja bagi Indonesia.

"Saya enggak akan terkejut kalau minatnya besar. Tetapi kembali lagi, SWF bisa jalan kalau pandeminya selesai," ucapnya.