sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

CMNP rancang aksi korporasi incar dana Rp32 triliun

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) merancang aksi korporasi untuk memenuhi kebutuhan pendanaan proyek infrastruktur Rp32 triliun.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Senin, 05 Nov 2018 18:17 WIB
CMNP rancang aksi korporasi incar dana Rp32 triliun

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) merancang aksi korporasi untuk memenuhi kebutuhan pendanaan proyek infrastruktur Rp32 triliun.

Direktur Utama CMNP Tito Sulistio mengatakan kebutuhan dana itu untuk empat proyek. Perseroan merancang aksi korporasi berupa penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/Rights Issue) dan emisi obligasi global (global bonds).

Mantan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) itu menuturkan, proyek yang akan digarap oleh perseroan pada 2019 itu merupakan proyek infrastruktur. 

Rinciannya antara lain, pengembangan ruas tol Depok-Antasari (Desari) yang akan diperpanjang hingga Salabenda, Bogor. Lalu perusahaan akan menggarap proyek pelebaran tol Ancol Timur-Pluit sepanjang 9,5 kilometer.

Dua proyek lainnya adalah membangun tol melayang (elevated) sepanjang 12 kilometer di Bandung dan pengembangan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

Rencananya, pengajuan aksi korporasi akan dilakukan menggunakan laporan keuangan Desember 2018. Sehingga, paling lambat aksi korporasi ini akan dieksekusi pada pertengahan tahun depan.

Selain itu, awal tahun nanti perseroan juga akan melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk memperbaharui izin rights issue yang sudah habis masa berlakunya.

"Rights issue-nya akan RUPS lagi, yang kemarin kan sudah habis masa berlakunya makanya minta izin lagi," kata Tito saat berbincang dengan awak media di Resto Siam, Jakarta, Senin (5/11).

Sponsored

Adapun, Tito menyebutkan, laba bersih CMNP pada tahun ini diproyeksi bertumbuh pada kisaran 20%-25% year-on-year (yoy). Sementara, berdasarkan laporan keuanganya tahun lalu, laba bersih perusahaan mencapai Rp682,63 miliar.

Untuk tahun depan, Tito membidik target pertumbuhan laba bersih bisa dijaga pada level minimal 20% tiap tahunnya.

Berita Lainnya
×
tekid