Realisasi impor beras dari sejumlah negara ke Indonesia hanya sekitar 1,8 juta ton saja. Padahal Kemendag sudah menerbitkan izin impor beras sebanyak 2 juto ton.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, menjelaskan, lebih rendahnya realisasi impor beras disebabkan ketidakmampuan sejumlah negara mendatangkan beras sesuai dengan tanggal yang disepakati sebelumnya.
"Ya enggak perlu dibilang lah negaranya mana. Tapi tadinya, 2 juta ton beras," jelas Darmin di kantornya, Senin (27/8).
Darmin mengakui, penyerapan beras di dalam negeri yang dilakukan Bulog pada setiap semesternya menunjukkan tren penurunan. Karena itu, pihaknya pun sudah memperingatkan bulog untuk betul-betul turun tangan.

Sumber: bkp Kementerian Pertanian
Hal tersebut harus dilakukan, sebab pada beberapa tempat, harga beras terus bergerak naik di harga konsumen. Oleh sebab itulah Bulog harus mengontrol dan melakukan operasi pasar.
Untuk harga gabah sendiri kata Darmin, pemerintah akan memberikan flexibilitas hingga 10% - 20%.
BPS belum lama ini merilis, harga Gabah Kering Panen (GKP) per kilogram di tingkat petani turun 0,38% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 4.663 dan di tingkat penggilingan turun 0,48% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 4.716.
Sementara untuk rata-rata harga Gabah Kering Giling (GKG) per kilogram di tingkat petani turun 2,88% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 5.206 dan di tingkat penggilingan turun 2,84% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 5.313.