close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Toko di Pasar Baru tutup, sejak pemberlakuan PSBB sejumlah toko menutup usahanya. Ekonomi pada kuartal II diperkirakan bakal terkoreksi dalam.Antara Foto/Akbar Nugroho
icon caption
Toko di Pasar Baru tutup, sejak pemberlakuan PSBB sejumlah toko menutup usahanya. Ekonomi pada kuartal II diperkirakan bakal terkoreksi dalam.Antara Foto/Akbar Nugroho
Bisnis
Rabu, 06 Mei 2020 16:02

PSBB makin luas, ekonomi 2020 terkoreksi dalam

Adanya physical distancing dan juga PSBB berdampak pada konsumsi masyarakat.
swipe

Berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang makin meluas di tanah air menghentikan roda perekonomian. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan bakal terkoreksi dalam. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan physical distancing yang makin meluas di Indonesia akan memperburuk pertumbuhan ekonomi di 2020. Berkaca pada penerapan physical distancing di Jabodetabek sejak Maret, ekonomi Indonesia tumbuh 2,97% lebih rendah dari target 4,4%. 

Sebabnya, konsumsi masyarakat jatuh menjadi menjadi 2,84% pada kuartal pertama 2020 dari pertumbuhan rata-rata 5,0%. Padahal, konsumsi menjadi penopang utama perekonomian, dengan porsi lebih dari 50%.

"Di sisi transportasi yang juga drop, efek dominonya ke permintaan lain. Jadi walau hanya terjadi pada Maret namun sangat dalam pengaruhnya," katanya dalam rapat kerja bersama anggota DPR Komisi XI pada Rabu (6/5).

Menkeu Sri Mulyani memaparkan, pada tahun 2019 konsumsi masyarakat tumbuh senilai Rp9.000 triliun, di mana sebesar Rp5.000 triliun disumbang oleh Jabodetabek. Dengan adanya physical distancing dan juga PSBB, konsumsi masyarakat langsung anjlok.

Bahkan, ke depan konsumsi akan terus tertekan karena meluasnya pemberlakuan PSBB di berbagai daerah. Seberapa parahnya, Menkeu masih melakukan kajian dalam upaya agar perekonomian pada kuartal dua tidak terlalu jeblok. 

"Kuartal dua kita antisipasi, kemungkinan ekonomi akan lebih dalam lagi jatuhnya karena PSBB meluas. Kemarin masih Jabodetabek dan Jakarta konsumsi hanya 2,84%. Ini adalah efek jika orang di rumah saja, dampaknya memang begitu," ujarnya. 

Soal pemulihan ekonomi, perbaikan baru terjadi lepas kuartal dua. Itu semua sangat bergantung seberapa cepat pemulihan kesehatan masyarakat dari pandemi Covid-19.

"Apabila kuartal tiga dan kuartal empat kita tidak mampu recovery bisa menimbulkan dampak secara tajam. Begitu juga jika PSBB tidak segera dihentikan. Kita akan mengalami dampak yang sangat berat," ucapnya.

BI memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 sebesar 0,4% secara year on year (yoy). Selanjutnya pada kuartal III-2020 sebesar 1,2% yoy. Ekonomi baru akan melaju naik pada kuartal IV-2020 tumbuh 3,1% yoy. 

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan