sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ekspansi Asean, KINO bidik laba bersih naik 35%

Emiten personal care dan consumer goods PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) membidik laba bersih tahun ini tumbuh 35% seiring ekspansi Asean.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 23 Mei 2018 19:46 WIB
Ekspansi Asean, KINO bidik laba bersih naik 35%

Emiten personal care dan consumer goods PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) membidik laba bersih tahun ini tumbuh 35% seiring ekspansi di pasar Asean.

Direktur Utama KINO Harry Sanusi mengatakan target laba bersih yang dibidik seiring dengan pendapatan yang ditargetkan meningkat 10% year-on-year (yoy). Sepanjang tahun lalu, emiten berkode saham KINO itu meraup laba bersih Rp110,4 miliar dan pendapatan Rp3,16 triliun.

Keyakinan itu terjadi setelah perolehan kinerja kuartal I/2018 terbilang gemilang. Pendapatan bersih KINO pada tiga bulan pertama 2018 mencapai Rp832 miliar, naik 24% dari tahun sebelumnya Rp670 miliar.

Pencapaian laba bersih perseroan lebih mengejutkan karena melonjak hampir 9 kali lipat. Laba bersih KINO melesat 814% yoy dari Rp3,5 miliar menjadi Rp32 miliar.

"Kami terapkan efisiensi dan perkuat marketing yang ada," ujarnya dalam paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5).

Efisiensi yang dilakukan perseroan, kata dia, di antaranya memangkas produk atau stock keeping unit (SKU) akibat penurunan penjualan. 

Direktur Sales & Marketing Kino Indonesia Budi Susanto menambahkan, sejumlah SKU pada segmen kewanitaan dan anak-anak bakal ditarik dari pasaran.

"Total sekitar 100-150 SKU yang bakal ditarik sampai nanti ada momen yang tepat untuk diluncurkan kembali," kata dia.

Sponsored

Dia menjelaskan, para kuartal I/2018, pendapatan perseroan masih didominasi oleh produk personal care senilai Rp417 miliar yang mewakili 50% dari total pendapatan. Sisanya, sebanyak 38% berasal dari minuman Rp316 miliar dan makanan sebesar 12% atau senilai Rp97 miliar.

Paparan publik PT Kino Indonesia Tbk. (Foto: Eka Setiyaningsih/Alinea.id)

Ekspansi Asean

Sementara itu, KINO terus berekspansi ke luar negeri, terutama pasar Asean. Memang, KINO dalam setahun terakhir gencar menggandeng mitra bisnis dengan melebarkan sayap ke luar Indonesia.

KINO telah bekerja sama dengan Wang Kong Corporation Sdn. Bhd. (WKC), perusahaan asal Malaysia yang sebelumnya dikenal sebagai distributor makanan hewan peliharaan, kucing dan anjing, yang memiliki pabrik di Thailand.

Harry menambahkan, apabila tren dan permintaan terus positif terhadap makanan hewan peliharaan, maka dalam beberapa tahun sejak pertama dipasarkan, perseroan berencana untuk membuat fasilitas produksi makanan hewan di Indonesia.

"Kami yakin produk makanan hewan ini mempunyai peluang besar untuk tumbuh," ujar Harry.

Adapun, Harry menilai merek perawatan rambut produksi perseroan yakni Ellips berpeluang membantu perlebaran pasar luar negeri KINO.

"Kemungkinan tahun ini ada joint venture lagi di Kamboja untuk marketing Ellips," ungkapnya.

Sebagai informasi di akhir tahun 2017 lalu KINO telah menggandeng korporasi asal Thailand Malee Company Limited (Malee) untuk membentuk dua perusahaan patungan atau joint venture (JV) sekaligus. Kedua JV tersebut adalah, PT Kino Malee Indonesia (KMI) yang berlokasi di Indonesia dan Malee Kino Company Limited (MKCL) di Thailand. Porsi kepemilikan sahamnya berimbang sesuai dengan lokasi perusahaan JV.

Berita Lainnya
×
tekid