sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Global bond Bank Mandiri US$500 juta laku keras

Mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hampir 5 kali dengan total permintaan mencapai US$2,4 miliar.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 06 Mei 2020 14:19 WIB
Global bond Bank Mandiri US$500 juta laku keras


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menerbitkan instrumen surat utang dalam dolar AS atau global bond, Selasa (5/6). Bank berlogo pita emas itu memperoleh dana US$500 juta dari penerbitan surat utang ini.

Obligasi ini laris manis. Bank Mandiri mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hampir 5 kali. Tercatat total permintaan investor mencapai US$2,4 miliar dari jumlah yang ditawarkan sebesar US$500 juta.

Mayoritas investor berasal dari Asia sebanyak 66%, sedangkan 34% sisanya berasal dari Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Serikat.

Obligasi ini menjajakan kupon sebesar 4,75%. Kupon ini lebih tinggi dibandingkan kupon global bond yang ditawarkan oleh pemerintah sebesar 3,9% awal April 2020 lalu. 

Surat utang berjangka waktu lima tahun hingga 2025. Sebelum menerbitkan surat utang global ini, Bank Mandiri tercatat telah mendapatkan rating Baa2 Stable dari Moody's, BBB- Negative dari S&P, dan BBB- Stable dari Fitch.

"Di tengah kondisi pasar global yang tidak pasti, minat investor terhadap global bond yang diterbitkan BUMN tinggi. Ini menjadi bukti bahwa Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi menarik di dunia," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan resminya, Rabu (6/5).

Untuk itu, Erick mendorong BUMN lain untuk terus kreatif dalam mencari pendanaan. Sehingga, BUMN tidak hanya mengandalkan kucuran dana dari perbankan, melainkan juga melalui penerbitan obligasi dalam dolar AS seperti yang dilakukan Bank Mandiri. Menurut Erick, hal ini patut untuk ditiru.

Seperti diketahui, sehari sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) juga sukses menerbitkan global bond sebesar sebesar US$600 juta dengan kupon yang ditawarkan sebesar 3,75%.

Sponsored

Dalam penawarannya, Hutama Karya mencatatkan kelebihan permintaan hingga 6 kali dari nilai yang diterbitkan. Adapun investor yang melakukan pembelian obligasi global berasal dari Asia sebanyak 42%. Lalu, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika 30%, serta Amerika Serikat 28%.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid