sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Inilah peluang pasar obligasi di akhir siklus kenaikan suku bunga

Sentimen diharapkan semakin positif memasuki paruh kedua pada 2023, yang didorong oleh inflasi domestik yang terkendali.

Hermansah
Hermansah Minggu, 04 Jun 2023 22:50 WIB
Inilah peluang pasar obligasi di akhir siklus kenaikan suku bunga

Pandangan terhadap pasar obligasi membaik seiring dengan berakhirnya siklus kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan potensi kebijakan Fed Funds Rate yang lebih akomodatif. Kedua katalis ini, diyakini dapat mendorong penguatan pasar obligasi lebih lanjut.

"Apalagi secara historis, pasar obligasi Indonesia menawarkan potensi kinerja yang menarik menyusul jeda kenaikan suku bunga,” ujar Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Dimas Ardhinugraha, dalam keterangan resminya, Minggu (4/6). 

Dia menjelaskan, pasar obligasi memiliki hubungan erat dengan outlook makroekonomi negara seperti inflasi, kebijakan suku bunga, stabilitas nilai tukar, dan arus dana asing. Menariknya, pasar obligasi Indonesia saat ini berada pada sweet spot. Di mana, faktor-faktor tersebut pada kondisi yang suportif. Inflasi domestik terus melandai, suku bunga sudah di level stabil, nilai tukar Rupiah yang kuat, dan terdapat arus dana asing yang masuk ke pasar obligasi.

Potensi katalis selanjutnya bagi pasar obligasi adalah ekspektasi pemangkasan suku bunga dari Bank Indonesia. Langkah logis selanjutnya bagi bank sentral setelah mencapai puncak siklus kenaikan suku bunga adalah untuk melakukan pemangkasan suku bunga.

Sponsored

"Dengan kondisi inflasi terjaga dan nilai tukar Rupiah yang stabil, maka terdapat ruang bagi Bank Indonesia untuk dapat melakukan pemangkasan suku bunga yang dapat menjadi katalis tambahan bagi pasar obligasi," tutur dia.

Optimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi domestik masih tetap terjaga. Arus dana asing sebesar Rp76 triliun (sumber: Bloomberg) masih terus mengalir ke pasar modal Indonesia dalam empat bulan pertama tahun ini. Di mana, sekitar 76% (Rp58 triliun) dari aliran dana tersebut masuk ke pasar obligasi pemerintah Indonesia. Sentimen diharapkan semakin positif memasuki paruh kedua pada 2023, yang didorong oleh inflasi domestik yang terkendali dan kondisi makroekonomi domestik yang stabil.

"Investor yang ingin memanfaatkan peluang dari pasar obligasi dapat memanfaatkan reksa dana pendapatan tetap berdenominasi rupiah ataupun dolar AS," kata dia.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid