sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG paling anjlok di dunia

Indeks harga saham gabungan (IHSG) berkinerja terburuk kedua, anjlok paling dalam di antara bursa saham dunia.

Sukirno
Sukirno Rabu, 05 Sep 2018 18:31 WIB
IHSG paling anjlok di dunia

Indeks harga saham gabungan (IHSG) berkinerja terburuk kedua, anjlok paling dalam di antara bursa saham dunia.

Pada perdagangan Rabu (5/9) IHSG ditutup merosot 3,76% sebesar 221,8 poin ke level 5.683,5. Bahkan, IHSG sempat ambrol 4,8% pada pukul 14.22 WIB ke level 5.621,6.

Seluruh sektor tercatat berakhir di zona merah. Koreksi terdalam terjadi pada sektor consumer goods sebesar 4,17%.

Pergerakan IHSG semakin terpuruk sejak awal tahun dengan koreksi 10,58% year-to-date (ytd). Saat ini, kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp6.400 triliun.

Perdagangan pada hari ini cukup ramai dengan total volume 10,44 miliar saham ditransaksikan. Total nilai transaksi mencapai Rp8,7 triliun.

Investor asing kembali mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp877,3 miliar. Capaian itu membuat total net sell investor asing sejak awal tahun membengkak menjadi Rp51,8 triliun.

Jika dibandingkan negara-negara di Asean, kinerja IHSG menjadi paling buruk. Koreksi IHSG hari ini dan sejak awal tahun menjadi penurunan paling dalam di kawasan regional Asean.

Begitu pula di kawasan Asia Pasifik. Bursa saham Indonesia menjadi pasar modal berkinerja terburuk setelah HSI Hong Kong yang hari ini ditutup terkoreksi 2,61%.

Sponsored

Adapun, IHSG Indonesia menjadi bursa terburuk kedua setelah Argentina yang ambruk 4,1%. Namun, bursa Argeninta masih lebih baik dibandingkan Indonesia secara year-to-date.

Analis Bahana Sekuritas, Muhammad Wafi, mengatakan bahwa isu perang dagang kembali membebani pergerakan bursa saham global termasuk IHSG.

"Investor cukup concern dengan isu perang dagang. Baik investor lokal maupun asing khawatir perang dagang dapat meluas, tidak hanya dengan Tiongkok," ujarnya, Rabu (5/9).

Dia mengatakan isu perang dagang global juga berdampak pada pergerakan nilai tukar rupiah sehingga menambah sentimen negatif di pasar saham.

"Namun, kalau mengenai fundamental ekonomi kita, kita masih bagus. Jadi pergerakan negatif indeks hanya kekhawatiran saja dan masih terbuka untuk rebound," katanya.

Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah mengatakan investor asing yang melanjutkan aksi lepas saham kembali membebani pergerakan IHSG.

"Derasnya penjualan asing didorong appetite investor yang bersikap konservatif pada negara berkembang, setelah Argentina jatuh krisis," katanya.

Sebanyak 32 saham naik, 411 saham menurun, dan 52 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional di antaranya indeks Nikkei turun 116,07 poin (0,51%) ke 22.580,83, indeks Hang Seng melemah 729,49 poin (2,61%) ke 27.243,85, dan indeks Strait Times melemah 54,23 poin (1,69%) ke posisi 3.156,28.

Sumber: Antara

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid