Industri jasa pengiriman raup berkah di penghujung tahun

Industri jasa pengiriman meraup berkah menjelang tutup tahun. Plaform pengiriman on-demand Lalamove memprediksi permintaan pengiriman akan meningkat lebih dari 50% pada momen Natal dan pergantian tahun. 

Meningkatnya permintaan terjadi seiring banyaknya event di penghujung tahun. Konsumen bergantung pada platform untuk memfasilitasi transportasi logistik acara penting seperti kebutuhan dekorasi dan katering. 

"Naiknya permintaan tidak hanya dari konsumen namun juga para pelaku UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) yang membutuhkan layanan pengiriman profesional," kata Managing Director Lalamove Indonesia Andito B Prakoso, Kamis (14/12). 

Peningkatan jumlah acara akhir tahun ini sejalan dengan perkiraan data Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), yang meramal industri logistik Indonesia akan tumbuh sebesar 5% hingga 8% pada tahun 2023. 

"Menjelang akhir tahun, tradisi pertemuan keluarga tahunan menjadi momen yang penting. Tantangan umum yang dihadapi pada momen perayaan ini berkisar pada efisiensi transportasi berbagai kebutuhan logistik, terutama untuk keperluan dekorasi, katering dan lain-lain," tuturnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan transportasi kebutuhan logistik acara keluarga di rumah, Lalamove menawarkan beragam layanan armada roda empat. Yakni, van, pickup box, pickup bak, engkel box, engkel bak, serta CDD box, CDD bak, Fuso box dan Fuso bak. Dia menyebut, perusahaan juga memiliki layanan extra helper guna mempermudah proses pemindahan barang bagi pengguna.

Selain itu, permintaan pengiriman oleh UMKM diprediksi naik hingga 27%. Kini, Lalamove bermitra dengan lebih dari 20.000 UMKM. 

Sementara, jasa pengiriman berbasis teknologi Ninja Xpress mencatat peningkatan pengiriman pada periode hari belanja nasional (harbolnas) 10/10 hingga 11/11 sebanyak 20%. Lebih dari 90% paket yang dikirim berukuran kecil, didominasi oleh kosmetik dan aksesori fashion seperti baju, jam tangan, kacamata, dan sepatu.

Pada tahun 2023, usaha kecil menengah (UKM) atau shipper Ninja Xpress di Bekasi, Tangerang, dan Bogor mendominasi sebagai daerah asal pengiriman terbanyak. Adapun, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur menjadi daerah tujuan pengiriman terbanyak. Tingkat layanan atau service level agreement (SLA) Ninja Xpress mencapai 98%.

Chief Marketing Officer (CMO) Ninja Xpress Andi Djoewarsa mengatakan untuk menghadapi dinamika pasar saat ini, perusahaan tidak hanya fokus pada pengembangan inovasi layanan ke UKM saja, tetapi juga secara aktif mengembangkan layanannya ke segmen bisnis yang menargetkan kerja sama dengan perusahaan.

"Kami melihat peluang kerja sama dengan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan di sektor logistik memiliki ruang eksplorasi dan potensi yang besar," ujarnya. 

Hal itu mempertimbangkan data dari e-Conomy SEA 2023 report: Indonesia yang menyebut sektor-sektor ekonomi digital seperti e-commerce, yang sebelumnya mengalami pertumbuhan selama pandemi, akan mengalami perlambatan pertumbuhan di tahun 2024. Penyebabnya, adanya perubahan tren belanja online pascapandemi dan ketidakpastian ekonomi global saat ini.

Adanya tantangan ekonomi tersebut juga berdampak kepada perkembangan industri logistik Indonesia, data tersebut didukung dengan Suara UKM Negeri vol 3 yang menunjukkan terjadi penurunan pengguna belanja online baru, dimana pada tahun 2022, sebesar 74% masyarakat Indonesia sudah menjadi pengguna internet, dan 86% di antaranya adalah e-shopper yang menunjukan pasarnya sudah mature. 

Masih menurut e-Conomy SEA 2023 report, pertumbuhan e-commerce melambat setelah konsumen yang sensitif harga memilih opsi lain. Namun, jumlah pengguna yang setia masih cukup banyak, sehingga mengimbangi penurunan pertumbuhan pasar dengan kenaikan pertumbuhan pendapatan bersih.

"Melihat tantangan dan peluang tersebut, Ninja Xpress berupaya untuk menghadirkan inovasi di bidang logistik yang tidak hanya mendorong perkembangan bisnis UKM tetapi juga dengan mengeksplorasi peluang usaha dengan bekerja sama dengan perusahaan."