sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kala kinerja BUMN Krakatau Steel masih terseok-seok

Meski harga baja sudah mulai merangkak naik, nyatanya, kinerja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. masih saja terseok-seok.

Sukirno
Sukirno Kamis, 19 Apr 2018 05:45 WIB
Kala kinerja BUMN Krakatau Steel masih terseok-seok

Meski harga baja sudah mulai merangkak naik, nyatanya, kinerja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. masih saja terseok-seok.

Tahun lalu, emiten pelat merah dengan kode saham KRAS tersebut masih membukukan kerugian bersih sebesar US$81,75 juta. Memang, nilai kerugian semakin turun hingga 52,39% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya US$171,69 juta.

Mulai turunnya rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk itu terjadi lantaran pendapatan perseroan mulai merangkak naik. Sepanjang periode 2017, pendapatan KRAS naik 7,76% menjadi US$1,45 miliar dibandingkan dengan sebelumnya US$1,34 miliar.

Direktur Utama Krakatau Steel Mas Wigrantoro Roes Setiyadi menjelaskan salah satu faktor pendukung peningkatan pendapatan adalah naiknya harga jual rata-rata produk baja pada 2017. Dia mengatakan itu seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Rabu (18/4).

"Harga jual rata-rata Hot Rolled Coil mengalami peningkatan 32,68% menjadi US$597 per ton pada 2017 dari US$450 per ton pada 2016," katanya seperti dilansir Antara.

Dia menuturkan, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi (EBITDA) perusahaan pada 2017 juga melonjak 50,30% menjadi US$155,18 juta dari US$103,24 juta pada 2016. Capaian itu terjadi lantaran menurunnya kerugian sebelum pajak di luar rugi asosiasi yaitu menjadi US$41,12 juta dari US$134,5 juta.

"Parameter kinerja ini menjadi sebuah nilai positif bagi Krakatau Steel, dan kami yakin perseroan akan semakin lebih baik lagi di tahun 2018 ini," katanya. 

Dia menambahkan, efisiensi dan pembenahan dari perseroan juga mampu meningkatkan laba usaha dan menurunkan angka kerugian. Tahun lalu, efisiensi yang berhasil didapat dari logistik seperti pengadaan gas, bahan baku dan lainnya mencapai US$10 juta.

Sponsored

Siapkan duit Rp7,6 triliun

Untuk mendukung kinerja tahun ini, manajemen KRAS menyiapkan sejumlah langkah strategis. Di antaranya, efisiensi biaya operasi, meningkatkan volume penjualan melalui perjanjian pasokan jangka panjang atau long term supply agreement (LTSA) dengan pelanggan-pelanggan potensial serta sinergi dengan badan usaha milik negara (BUMN).

Perseroan juga akan menjaga keandalan fasilitas produksi, melakukan penyelesaian proyek-proyek strategis tepat waktu, menjaga likuiditas perusahaan untuk ketersediaan modal kerja dan menurunkan beban keuangan perseroan.

Tahun ini, manajemen KRAS membidik target peningkatan volume penjualan baja hingga 40% menjadi 2,8 juta ton. Namun, perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja secara keseluruhan hanya mencapai 7% secara tahunan.

Untuk mencapai target itu, manajemen mematok target pertumbuhan kontribusi 11 anak usaha naik menjadi 50% dari sebelumnya 25%. Manajemen mendorong agar anak usaha lebih giat memberikan kontribusi pada KRAS sebagai induk.

Menurut Direktur Pemasaran KRAS Purwono Widodo, terdapat banyak tantangan yang dihadapi pada tahun ini. Salah satunya adalah mewaspadai dampak dari pengenaan bea masuk baja dan aluminium oleh Amerika Serikat.

Hal itu diproyeksi dapat mempengaruhi membanjirnya produk baja impor dari China ke Asia, terutama Indonesia. "Kami berharap pemerintah bisa mengambil tindakan dan melindungi baja lokal dari perdagangan tidak adil," imbuhnya. 

Salah satu bentuk perlindungannya, sambung dia, dengan menegakkan aturan-aturan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN) dan prasyarat tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Adapun, manajemen KRAS mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expediture/Capex) senilai US$555,78 juta setara dengan Rp7,6 triliun (kurs Rp13.700 per dollar AS) untuk ekspansi. 

Perseroan akan merogoh kas internal untuk pendanaan Capex, termasuk menarik pinjaman dari perbankan. Capex bakal digunakan untuk merevitalisasi pabrik, perbaikan, termasuk pengembangan pabrik baja, penyertaan saham kecil, dan investasi induk.

Sementara itu, pemegang saham dalam RUPST menyetujui perubahan jajaran pengurus perseroan. RUPST mengganti dua direksi dan dua komisaris.

Direktur Keuangan KRAS digantikan oleh Tardi dari sebelumnya Tambok P. Setyawati. Tardi sebelumnya merupakan Direktur Retail Banking di Bank Mandiri.

Kemudian, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) juga diganti menjadi Rahmad Hidayat yang menggantikan Imam Purwanto. Sedangkan jajaran direksi lainnya tidak mengalami perubahan.

Selanjutnya, I Gusti Putu Suryawirawan juga diangkat menjadi Komisaris Utama KRAS menggantikan Binsar H Simanjutak. Nama Dadang Kurnia juga masuk ke jajaran komisaris KRAS.

Berikut jajaran pengurus Krakatau Steel terbaru:

Direksi
Direktur Utama: Mas Wigrantoro Roes Setiyadi
Direktur Keuangan: Tardi
Direktur SDM: Radmad Hidayat
Direktur Logistik dan Pengembangan Usaha: Ogi Rulino
Direktur Produksi dan Teknologi: Wisnu Kuncoro
Direktur Pemasaran: Purwono Widodo

Komisaris
Komisaris Utama: I Gusti Putu Suryawirawan
Komisaris: Ridwan Djamaluddin
Komisaris: Nanang Pamuji Mugasejati
Komisaris: Dadang Kurnia
Komisaris Independen: Roy E Maningkas
Komisaris Independen: Nana Rohana

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid