Konsumsi rumah tangga tumbuh 5,93%, Mendag: Lebih baik dari sebelum pandemi
Pada kuartal II-2021 Mendag mencatat telah terjadi perbaikan perekonomian nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyebut pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2021 yang mencapai 5,93%, lebih baik dibanding sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Pada kuartal II-2021, kata Mendag, telah terjadi perbaikan di perekonomian nasional yang kembali ke level normal seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
"Pertumbuhan konsumsi sudah berada di level 5,93% datanya itu menunjukkan ini adalah level sudah kembali (normal) bahkan lebih baik dibandingkan sebelum masa pandemi," katanya dalam video conference, Kamis (5/8).
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal II-2021 dengan periode sebelum merebaknya pandemi, yaitu di kuartal I-2019 dan kuartal II-2019, memang terlihat peningkatan. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal I-2019 tercatat sebesar 5,02% dan pada kuartal II-2019 adalah sebesar 5,18%.
Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2021 masih merupakan kontributor terbesar pembentukan produk domestik bruto (PDB) nasional dengan porsi 55,07%.
Kemudian, diikuti oleh komponen pembentuk modal tetap bruto (PMTB) sebesar 29,86%; komponen ekspor sebesar 20,31%; konsumsi pemerintah 8,51%; komponen perubahan inventori 2,40%; dan komponen PK-LNPRT sebesar 1,26%. Sementara itu, komponen impor barang dan jasa sebagai faktor pengurang dalam PDB memiliki peran sebesar 19,00%.
Peningkatan konsumsi RT ini tercermin dari peningkatan penjualan eceran yang tumbuh sebesar 11,62% untuk kelompok penjualan, yaitu makanan, minuman, dan tembakau; sandang; suku cadang dan aksesoris; bahan bakar kendaraan; serta barang lainnya.
Sementara itu, penjualan wholesale mobil penumpang dan sepeda motor masing-masing tumbuh sebesar 904,32% dan 268,64%. Di sisi lain, mobilitas masyarakat juga terjadi di mana terlihat dari indikator penumpang yang mengalami pertumbuhan seperti angkutan rel 114,18%, laut 173,56% dan udara 456,51%.