close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi. Foto Pixabay.
Bisnis
Selasa, 30 Juni 2020 12:11

Pelaku industri pinjol ramal ekonomi Indonesia baru pulih pada 2021

Perilaku masyarakat yang berubah dan mengarah ke digital, menjadi kesempatan bagi industri fintech pendanaan bersama untuk mengambil pasar.
swipe

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi kenormalan baru atau new normal. AFPI meramal pemulihan ekonomi baru terjadi pada pertengahan tahun 2021. 

Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi mengatakan keberadaan fintech pendanaan bersama atau pinjaman online semakin relevan saat ini sebagai sarana untuk memperdalam pasar keuangan di Indonesia. Pasalnya, digitalisasi menjadi tren industri di era kenormalan baru.

“Industri fintech pendanaan bersama memiliki kemampuan beradaptasi menghadapi dampak pandemi Covid-19. Didukung infrastruktur dan struktur organisasi yang fleksibel, memudahkan industri bertransformasi dan meningkatkan kolaborasi dengan layanan keuangan ekosistem lain," kata Adrian di Jakarta, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/6).

Adrian melanjutkan kolaborasi antara fintech pendanaan bersama dan layanan keuangan konvensional dapat berjalan dengan efektif dan tepat sasaran. Kerja sama tersebut telah berjalan melalui beberapa program seperti channeling dan melakukan assessment terhadap credit scoring atau alternative scoring.

Dewan Penasehat AFPI Chatib Basri menambahkan perilaku masyarakat yang berubah dan mengarah ke digital, menjadi kesempatan bagi industri fintech pendanaan bersama untuk mengambil pasar. Namun, fintech disebut harus mempunyai daya tahan yang panjang.

“Proses pemulihan di industri keuangan kemungkinan baru bisa di pertengahan tahun 2021 atau bisa lebih lama dan berimplikasi juga ke industri fintech pendanaan bersama. Perusahaan fintech pendanaan bersama harus punya amunisi yang kuat serta memerlukan strategi untuk bisa memiliki napas panjang,” tutur dia.

Sementara itu, Ketua Harian AFPI Kuseryansyah mengatakan selama pandemi ini, secara umum penurunan terjadi hampir pada sebagian besar platform penyelenggara fintech pendanaan bersama.

Namun, lanjut Kuseryansyah, ada beberapa sektor yang mengalami peningkatan penyaluran pembiayaan seperti distribusi pada healthcare, utamanya pada usaha mikro kecil menengah (UMKM) farmasi, obat-obatan dan alat pendukung kesehatan. Begitu juga sektor yang terkait distribusi pangan, produk agrikultur, makanan kemasan, memiliki perkembangan yang positif.

Sebagai informasi, berdasarkan data OJK per April 2020, akumulasi penyaluran pinjaman fintech P2P lending (fintech pendanaan bersama) naik 186,54% menjadi Rp106,6 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tris Yulianta menyampaikan, AFPI dapat berkontribusi secara optimal menjadi jembatan antara platform penyelenggara dengan regulator. 

“Kami yakin AFPI secara berkelanjutan memberikan edukasi kepada pihak penyelenggara seperti mengenai biaya maksimum 0,8% per hari, pencatuman emergency call penagihan agar diberikan pembatasan yang jelas dalam code of conduct dan dijalankan oleh semua penyelenggara,” ujar Tris.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan