Pembangunan IKN Nusantara, Waskita Beton suplai readymix hingga girder

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mulai menyuplai produk dalam pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim), akhir Januari 2023. Produk yang disuplai pertama kali adalah beton readymix berkapasitas 90 m3 per jam dan ditargetkan rampung pada Mei 2023.

"WSBP terpilih untuk menyuplai produk readymix [mutu Fc 10-Fc 50 dan Fs 45] untuk proyek pembangunan Istana Presiden, pembangunan jalan kerja atau logistik IKN I, dan Lingkar Sepaku Segmen 4 yang akan dilakukan secara bertahap," kata Director of Operations Waskita Beton Precast, Sugiharto, dalam keterangannya, Selasa (31/1).

Produk readymix yang disuplai berasal dari Batching Plant (BP) Sepaku dengan volume produksi 4.157 m3.

Sugiharto menyatakan, pekerjaan tersebut menjadi "angin segar" bagi perusahaan untuk membukukan peningkatan perolehan nilai kontrak. Selain itu, berpeluang menyerap kebutuhan yang menjadi inti bisnis perusahaan.

"WSBP juga menargetkan untuk bisa mengamankan kontrak baru dari proyek-proyek di IKN, khususnya berfokus pada tender proyek infrastruktur dan bangunan gedung," ucapnya.

Proyek-proyek di IKN Nusantara, menurut Sugiharto, masuk pipeline target perusahaan. Karenanya, WSBP akan fokus pada tender proyek infrastruktur dan bangunan gedung serta berencana berkolaborasi dengan induk perusahaan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan BUMN karya lain, membentuk tim persiapan lelang proyek, dan persiapan lainnya, termasuk perizinan.

"Peluang besar ini juga didukung dengan kemampuan sumber daya perusahaan yang baik, di mana sebagai salah satu market leader manufaktur beton precast dan readymix di Indonesia yang berpengalaman dengan kemampuan yang produksi tinggi," tuturnya.

Sugiharto melanjutkan, selain beton readymix, produk lain Waskita Beton Precast juga digunakan dalam pembangunan berbagai infrastruktur di IKN Nusantara. Misalnya, girder, dan spun pile.

WSBP menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha di atas 20% pada 2023 dibandingkan capaian 2022. Nilai kontrak baru diharapkan tumbuh lebih dari 50% sehingga total kontrak dikelola naik 4%-5%. Adapun target perolehan nilai kontrak baru ini berasal dari proyek non-Waskita Group di atas 60% dan sisanya dari internal.

"Bermodal struktur modal yang baik, WSBP berharap sahamnya bisa segera diperdagangkan kembali di semester I-2023," ucap Sugiharto.