sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Peningkatan mobilitas berimplikasi positif terhadap aktivitas perekonomian

Peningkatan mobilitas yang berimplikasi positif terhadap aktivitas perekonomian mendorong konsumsi RT mampu tumbuh tinggi.

Hermansah
Hermansah Sabtu, 27 Agst 2022 15:40 WIB
Peningkatan mobilitas berimplikasi positif terhadap aktivitas perekonomian

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menguat., di mana pertumbuhan ekonomi triwulan II-2022 sebesar 5,44%.

"Tren pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin menguat di tengah kondisi stalasi global. Dari sisi domestik, tingginya mobilitas masyarakat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) mendorong perbaikan kondisi ekonomi triwulan ini. Realisasi pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dbandingkan prakiraan Bappenas," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/8) 

Dibandingkan dengan negara lain pertumbuhan ekonomi indonesia relatif tinggi. Pertumbuhan ekonomi beberapa negara mitra dagang indonesia pada triwulan II-2022, menunjukkan perlambatan sering meluasnya perang Rusia-Ukraina yang memperparah gangguan ratnai pasokan, lonjakan inflasi, dan memperburuk prospek ekonomi. 

Jika dibandingkan negara lain, realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan II-2022 Indonesia relatif tinggi. Begitu juga pemulihan ekonomi jika dibandingkan dengan triwulan II-2019 atau prapandemi, indeks pemulihan Indonesia pada triwulan II-2022 relatif lebih tinggi dibandingkan negara lain. 

Peningkatan mobilitas yang berimplikasi positif terhadap aktivitas perekonomian mendorong konsumsi RT mampu tumbuh tinggi dibanding triwulan sebelumnya. Selain itu, pandemi Covid-19 juga semakin terkendali

Pertumbuhan konsumsi pemerintah meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, namun masih terkontraksi. Belanja bantuan sosial tumbuh terakselerasi sebesar 81,2%, adapun realisasi program PEN hingga Juli 2022 32,2% dari pagu.

"Investasi masih mampu tumbuh positif, namun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekspor dan impor mampu mempertahankan pertumbuhan tinggi mencapai dua digit. Net ekspor berkontribusi posistif seiring dengan pertumbuhan ekspor yang lebih besar dari impor yakni sebesar 2,1%," tutur dia.

Sektor dengan kontribusi terbesar, industri pengolahan, tumbuh positif namun lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Di mana, industri makanan/minuman tumbuh lebih rendah pada triwulan ini, didorong oleh peningkatan konsumsi saat Ramadan dan Idulftri, namun tertahan oleh menurunnya ekspor CPO dan minyak goreng. Terdapat empat subsektor yang tumbuh tinggi mencapai dua digit, di antaranya industri logam dasar, mesin dan perlengkapan, kulit dan teksil dan pakaian jadi. 

Sponsored

Sektor pertanian tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Di mana, pertumbuhan positif ini didorong oleh subsektor perikanan yang tumbuh tinggi didorong oleh peningkatan produksi perikanan tangkap dan budi daya. Subsektor tanaman pangan juga tumbuh tinggi didorong peningkatan produksi tanaman padi dan lahan. 

Sektor transportasi dan penyediaan akmamin tumbuh tinggi didorong oleh peningkatan kunjungan wisman dan Sektor Industri pengolahan menjadi sektor dengan sumber pertumbuhan tertinggi pada triwulan II-2022 yakni sebesar 0,82%. Adapun beberapa subsektor mampu tumbuh tinggi mencapai dua digit di antaranya, industri tekstil dan pakaian jadi yang tumbuh 13,74% (yoy) didorong oleh peningkatan permintaan pakaian jadi saat momen Ramadan dan hari raya Idulfitiri. Secara keseluruhan terdapat tiga subsektor industri yang mengalami kontraksi, yaitu industri karet, furnitur dan barang galian bukan logam. 

"Seluruh provinsi mampu tumbuh positif pada kuartal II-2022. Pertumbuhan terendah dialami Sulawesi Barat (2,13% yoy) akibat terkontraksinya ekspor barang serta industri pengolahan dipicu turunnya produksi hasil olahan kelapa sawit. Sementara pertumbuhan tertinggi ada pada Provisni Maluku Utara (27,74% yoy) didorong oleh masih berlanjutnya pertumbuhan yang tinggi pada komponen investasi dan ekspor sejalan dengan industri pengolahan khususnya hilirisasi nikel dan turunannya," tutur dia. 

Namun, dia mengakui tantangan global diperkirakan masih tetap tinggi. Di antaranya, tensi geopolitik Rusia-Ukraina yang terus meningkat, proyeksi inflasi yang lebih tinggi di negara maju dan negara berkembang, kebijakan zero Covid-19 Strategy Cina, Covid-19 dan gangguan rantai pasokan, tingginya ketidakpastian dan risiko.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 telah menyebabkan luka mendalam (scarring effect) pada perekonomian. Pandemi Covid menyebabkan tingkat pengangguran dan kemiskinan meningkat cukup signifikan. Skor PISA Indonesia yang sudah terbilang rendah diperkirakan semakin turun akibat Covid-19. Dalam jangka panjang, hal ini berpengaruh terhadap pendapatan siswa.

Berita Lainnya
×
tekid