sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ramadan, harga pisang merangkak naik

Harga pisang naik selama bulan ramadan seiring dengan meningkatnya permintaan. Di sisi lain, perubahan iklim juga mengancam industri pisang.

Aldo Ariyanto
Aldo Ariyanto Kamis, 04 Apr 2024 21:47 WIB
Ramadan, harga pisang merangkak naik

Ipul, penjual pisang di Pasar Modern BSD City, Tangerang Selatan, Banten semringah. Buah yang dijajakannya laris manis selama bulan ramadan. 

Harga buah yang kerap diolah menjadi sajian berbuka puasa, seperti pisang goreng atau kolak pisang itu merangkak naik. Harga pisang uli, misalnya naik dari Rp8.000 per kilogram (kg) menjadi Rp10.000 per kg. Demikian juga dengan harga pisang tanduk, naik dari Rp20.000 menjadi Rp25.000 per kg. Menurut Ipul, kenaikan harga pisang dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan dari masyarakat selama bulan ramadan.

"Omzet penjualan buah pisang melonjak hingga 80% sejak kenaikan harga terjadi. Permintaan yang tinggi terutama jenis pisang uli," ujar Ipul, saat ditemui Alinea.id, belum lama ini. Meskipun ada kenaikan harga, lanjut Ipul, stok pisang di pedagang tetap melimpah selama bulan ramadan.

Pengamat Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa menyebut kenaikan harga pangan, termasuk pisang terjadi ketika menjelang bulan ramadan. Dia mengibaratkan pola pergerakan harga komoditas seperti pelana kuda. Yaitu, naik sebelum memasuki bulan puasa, kemudian turun, dan naik kembali menjelang Idulfitri.

"Pola ini telah menjadi kebiasaan tahunan, di mana harga berbagai komoditas cenderung naik menjelang bulan puasa," tutur Andreas kepada Alinea.id, baru-baru ini. 

Adapun komoditas seperti daging ayam, telur ayam, dan cabai diprediksi akan terus mengalami kenaikan harga bahkan setelah Idulfitri. Diperkirakan, lonjakan harga sejumlah bahan pangan akan mencapai puncaknya sekitar bulan Juli.

"Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap kemungkinan kenaikan harga setelah Idulfitri, terutama untuk komoditas-komoditas yang diprediksi akan terus naik harganya," tuturnya. 

Sementara itu, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memprediksi harga pisang akan terus merangkak naik akibat dampak perubahan iklim. Ekonom Senior FAO Pascal Liu mengatakan fenomena cuaca ekstrem, seperti badai laut, telah mengganggu pasokan pisang ke beberapa toko di Inggris. Akibatnya, stok pisang di sejumlah supermarket menipis.

Sponsored

"Kenaikan suhu yang merusak, dampak penyakit yang mematikan seperti Fusarium Wilt TR4, serta tantangan logistik dan biaya, semuanya mengancam keberlangsungan industri pisang secara global," kata Liu.

Penyakit Fusarium Wilt TR4 disebut menjadi salah satu ancaman terbesar yang dihadapi oleh produsen pisang. Penyakit ini sulit dibasmi dan telah menyebar ke berbagai belahan dunia sehingga mengancam varietas pisang favorit dunia.

Berita Lainnya
×
tekid