sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Realisasi lifting migas capai 89% dari target APBN

Realisasi produksi siap jual atau lifting minyak dan gas bumi (migas) hingga Juni 2019 mencapai 1,8 juta barel setara minyak per hari.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Selasa, 09 Jul 2019 15:37 WIB
Realisasi lifting migas capai 89% dari target APBN

Realisasi produksi siap jual atau lifting minyak dan gas bumi (migas) hingga Juni 2019 mencapai 1,8 juta barel setara minyak per hari (boepd) atau 89% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 2 juta boepd.

"Total lifting migas tersebut terdiri dari lifting minyak 752.000 barel per hari (bopd) dan lifting gas 1,06 juta boepd," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto dalam siaran pers yang diterima Alinea.id, Selasa (9/7).

SKK Migas memproyeksikan target lifting migas 2019 bisa tercapai di semester II-2019 mengingat 8 dari 11 proyek akan mulai beroperasi (onstream) di semester itu.

"Di tengah perkembangan dunia yang sangat pesat serta kebutuhan atas energi minyak dan gas yang semakin meningkat, penggunaan teknologi dalam usaha hulu merupakan sebuah keharusan dimana kerumitan area operasi dan eksplorasi juga semakin menantang," ungkap Dwi Soetjipto.

Integrasi data hulu migas

Di sisi lain, Dwi mengatakan, industri hulu migas membutuhkan transformasi dan diversifikasi usaha. Bukan hanya sekadar mencari dan memproduksikan migas, namun harus memperhatikan hal-hal yang menjadi kebutuhan dari pasar energi, tuntutan terhadap penggunaan energi yang lebih bersih, dan lain sebagainya.

Transformasi dalam kegiatan operasi hulu migas yang akan diaplikasikan pada tahun ini di antaranya Integrated Operation Center (IOC). IOC merupakan sebuah sistem integrasi data yang mencakup beberapa aplikasi/layanan pengelolaan kinerja operasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama. Salah satu manfaat IOC adalah optimalisasi perencanaan pemeliharaan fasilitas karena terbukanya data secara terintegrasi.

Dwi mengungkapkan penerapan IOC pada 2019 ini berpotensi menghemat anggaran pemeliharaan fasilitas sebesar US$84 juta.

Sponsored

Layanan dan aplikasi yang tergabung di dalam IOC antara lain Integrated Operation System (SOT) for Production Dashboard, Oil and Gas Lifting Dashboard, Stock Management Dashboard, Plant Information Management System (PIMS), Facility Maintenance Monitoring and Project Monitoring, Vessel Tracking Information System (VTIS), Real Time Drilling Operation, dan Emergency Response Center (ERC). (Ant)

 

Berita Lainnya
×
tekid