Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) merupakan salah satu layanan publik dengan tingkat kepercayaan dan kepuasan tertinggi di mata masyarakat. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta popularitas tersebut harus dibarengi dengan penguatan peran Damkar.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) provinsi terhadap Damkar rata-rata mencapai 90%, bahkan sejumlah provinsi berada di rentang 89% hingga 97%.
Menurut Tito, tingginya kepercayaan publik ini bukan tanpa alasan. Layanan Damkar dinilai baik oleh masyarakat dari aspek kecepatan, profesionalitas, dan responsivitas petugas.
"Damkar semakin dipercaya masyarakat karena kecepatan respons yang konsisten, kecepatannya datang, membantu penyelamatan dalam berbagai variasi, dan juga dikenal bekerja tanpa pamrin. Kasarnya tidak minta uang, itu yang membuat masyarakat suka," ujar Tito di sela-sela Rapat Koordinasi bersama Kepala Daerah yang dirangkaikan dengan Sosialisasi Larangan ke Luar Negeri, Kesiapan Menghadapi Nataru dan Kesiapsiagaan Bencana di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kamis (11/12).
Kesigapan Damkar juga terlihat pada kasus kebakaran gedung Terra Drone, Jakarta Pusat. Dalam insiden tersebut, Damkar DKI Jakarta tiba di lokasi hanya dalam tujuh menit dan langsung bergerak menyelamatkan pekerja yang terjebak di lantai atas. Respons cepat dan keberanian petugas inilah yang membuat Damkar semakin dihargai publik.
“Citra Damkar di daerah itu ikut mendongkrak citra kepala daerah. Karena itu harus dijaga,” tegas Tito.
Melihat tingginya ekspektasi publik, Tito meminta pemerintah daerah (pemda) memahami kebutuhan Damkar dan memastikan dukungan yang memadai, baik terkait peralatan, pelatihan teknis, maupun aspek kepegawaian.
“Tanyakan apa kebutuhan mereka (Damkar), apa kekurangannya, baik dari sisi personel maupun kepegawaian,” kata Tito.
Tragedi Terra Drone dan penguatan pengawasan SLF–PBG
Sementara itu, Kejadian kebakaran gedung Terra Drone yang menelan 22 korban jiwa juga menjadi peringatan bahwa pemeriksaan keselamatan gedung masih perlu diperkuat. Tito mengaku melihat kejanggalan, termasuk tidak adanya jalur evakuasi alternatif di gedung enam lantai tersebut. Banyak pekerja terjebak dan menghirup asap beracun karena tidak dapat turun saat lantai satu terbakar.
Karena itu, Tito memerintahkan pemda dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk memastikan setiap pengajuan Surat Laik Fungsi (SLF) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) benar-benar telah melalui pemeriksaan teknis.
“Dinas Kebakaran harus masuk memeriksa,” ujar Tito.
Meski mendapat apresiasi tinggi, Tito mengingatkan Damkar agar tidak jumawa. Dengan peran yang semakin besar dalam pemeriksaan SLF–PBG, seluruh jajaran Damkar harus tetap teliti, profesional, dan menjaga kepercayaan publik. Tito juga berharap seluruh jajaran Damkar bisa mempertahankan citra positif di mata publik yang saat ini tergolong tinggi.