sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rencana IPO Blibli, analis: Potensinya ada, growthnya ada, tetapi butuh waktu

Pendekatan terhadap penilaian indeks saham di sektor teknologi berbeda dengan saham-saham lain yang ada di bursa.

Gempita Surya
Gempita Surya Kamis, 09 Jun 2022 16:42 WIB
Rencana IPO Blibli, analis: Potensinya ada, growthnya ada, tetapi butuh waktu

Platform e-commerce PT Global Digital Niaga atau Blibli.com dikabarkan berencana menghimpun US$500 juta atau sekitar Rp7,2 triliun dari penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menilai, langkah Blibli tersebut, dapat dilihat sebagai diversifikasi portofolio. Kendati nilai dana ditargetkan yang tidak terlalu besar, tetapi tetap akan menambah pilihan bagi para investor.

"Kita melihatnya lebih ke arah untuk diversifikasi portofolio, bahwa ke depan potensinya ada, growthnya ada, tetapi butuh waktu," ujar Martha kepada Alinea.id, Kamis (9/6).

Rencana IPO Blibli ini, akan mengikuti jejak dua perusahaan teknologi lain, yaitu Bukalapak dan Gojek-Tokopedia (GOTO) yang telah terlebih dulu mencatatkan saham di bursa efek. BUKA mencatatkan IPO pada 6 Agustus 2021, sementara GOTO pada 11 Maret 2022.

Untuk menjajaki kemungkinan penjualan saham perdana, Blibli telah menunjuk Credit Suisse First Boston (CSBF) dan Morgan Stanley. Namun, manajemen Blibli masih belum memberikan komentar terkait kabar tersebut.

Martha menambahkan, pendekatan terhadap penilaian indeks saham di sektor teknologi berbeda dengan saham-saham lain yang ada di bursa. Di antaranya melihat ke arah jangka panjang, potensi pertumbuhan industri e-commerce tetap ada.

Selain itu, potensi pertumbuhan di sektor teknologi juga perlu melihat persaingan dari banyaknya e-commerce yang ada saat ini. Potensi merger juga bisa menjadi arah yang menarik bagi pertumbuhan perusahaan-perusahaan di sektor teknologi.

Untuk diketahui, pergerakan Indeks Harga Saham Global (IHSG) di sektor teknologi dan sektor keuangan mengalami penurunan di Mei 2022. Beberapa saham penggeraknya adalah BUKA (turun 23%), EMTK (turun 36%), BBCA (turun 5%), dan BBRI (turun 5%).

Sponsored

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi, IHSG pada  Juni diperkirakan berkonsolidasi di level 6.765-7.280. Untuk pasar saham bulan ini, investor disarankan untuk melakukan trading selektif karena rencana kenaikan Fed Rate berpotensi menimbulkan gejolak di bursa saham global yang bisa berimbas ke domestik.

Berita Lainnya
×
tekid