sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sebelum libur panjang, tiga emiten listing di BEI

Mereka adalah PT MNC Studios International Tbk., PT Sriwahana Adityakarta Tbk., dan PT Steadfast Marine Tbk.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Jumat, 08 Jun 2018 10:20 WIB
Sebelum libur panjang, tiga emiten listing di BEI

Sebelum libur Lebaran, Bursa Efek Indonesia mendapatkan hadiah berupa kedatangan tiga pemain baru di pasar modal sekaligus. Mereka adalah PT MNC Studios International Tbk. (MSIN), PT Sriwahana Adityakarta Tbk., dan PT Steadfast Marine Tbk.

PT MNC Studios International Tbk. menjadi emiten ke-18. PT Sriwahana Adityakarta Tbk. menjadi emiten ke-19. Sedangkan, PT Steadfast Marine Tbk. menjadi emiten ke-20 yang mencatatkan sahamnya di tahun ini.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan dengan masuknya ketiga emiten tersebut membuktikan jika kondisi pasar modal saat ini masih cukup baik. "Dengan banyaknya perusahaan yang listed artinya produk bursa bagus. Semua perusahan yang listed 80% growth-nya di atas 15%," ungkap Tito saat membuka perdagangan saham di Gedung BEI, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (8/6).

Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, mengatakan, Perseroan melepaskan sekitar 30% saham baru atau sebanyak 1,56 miliar saham. Setelah proses IPO, MNCN akan tetap menjadi pengendali dengan kepemilikan saham Perseroan sebanyak 70%.

Dengan kinerja Perseroan yang sangat baik pada Q1-2018, MSIN yakin dapat mengungguli target kinerja keuangan yang ditargetkan pada kuartal II 2018 ini. Pencapaian akan didukung oleh peningkatan produksi konten selama periode ramadan, serta seiring dengan diraihnya peringkat TOP program, Perseroan juga akan mendapatkan insentif tambahan atas program sahur dan primetime. Selain itu, perusahaan akan mengandalkan 20 saluran TV berlangganan di kuartal II 2018 untuk pertumbuhan pendapatan bagi MSIN.

"Kami sangat termotivasi dengan kinerja Perusahaan yang sangat baik pada kuartal I 2018 lalu, saya optimistis sekali MSIN akan mampu melampaui target 2018 ini," jelas dia dalam keterangan tertulisnya.

PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT),  melakukan pencatatan saham perdana, dengan jumlah yang ditawarkan ke publik sebanyak 664,2 juta lembar saham dengan nilai Rp 160 per lembar saham. Nilai emisi dari pencatatan ini sebesar Rp 106,272 miliar.

Initial Public Offering (IPO) ini merupakan langkah awal bagi Perseroan untuk mencapai tahapan bisnis yang lebih baik. Dana yang diterima akan digunakan oleh Perseroan sebagai tambahan modal kerja untuk menjamin kepastian supply bahan baku bagi industri corrugated Sriwahana yang saat ini baru menggunakan 30% dari total kapasitasnya.

Sponsored

Hal ini terjadi karena Sriwahana masih sangat bergantung pada pasokan bahan baku dari supplier, sehingga kapasitas produksi belum bisa maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut, Perseroan akan mengembangkan anak usahanya PT Mulia Cipta Teknologi yang bergerak di bidang pembuatan kertas.

Terakhir, perusahaan galangan kapal, PT Steadfast Marine Tbk (KPAL) menawarkan sebanyak 350 juta saham kepada publik, dengan harga per saham ditetapkan sebesar Rp 115 per saham. Dengan demikian, perseroan bisa mengantongi dana sebanyak Rp 40,25 miliar.

Perseroan menunjuk Erdikha Elit Sekuritas dan Panin Sekuritas sebagai penjamin emisi, serta PT Jasa Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umun Perdana Saham setelah dikurangi biaya emisi IPO akan digunakan oleh Peraeroan untuk belanja modal perseroan.

Sementara saat perdana diperdagangkan, saham MSIN tercatat stabil di harga penawaran yaitu Rp 500. Untuk saham SWAT naik 112 poin atau 70% ke level Rp 272 dari harga awal Rp 160 dan ditransaksikan sebanyak 12 kali dengan volume sebanyak 16.682 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 453,75 juta. 

Sedangkan saham KPAL naik 69,57% atau 80 poin ke level Rp 196 dari harga awal Rp115. Untuk saham KPAL ditransaksikan sebanyak 3 kali dengan volume sebanyak 8 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 156.000.

Berita Lainnya
×
tekid