sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Terseret hoaks Jiwasraya, harga saham KREN babak belur

Harga saham KREN turun 86,2% ke harga Rp68 per saham sejak awal tahun.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Jumat, 29 Mei 2020 18:54 WIB
Terseret hoaks Jiwasraya, harga saham KREN babak belur

Harga saham perusahaan sektor digital dan keuangan PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) terjun bebas. Sejak awal tahun hingga Jumat (29/5), harga saham KREN turun 86,2% ke harga Rp68 per saham.

Direktur Utama KREN Michael Steven mengatakan anjloknya harga saham ikut menyeret kapitalisasi pasar perseroan dari Rp14 trilliun menjadi hanya Rp1,2 triliun per Jumat (29/5).

Menurut Michael, penurunan harga saham  diakibatkan oleh sentimen negatif yang beredar sehingga merugikan perusahaan.  

"Dari dalam negeri, di awal krisis kami kena hoaks terkait dengan jiwasraya. Berita ini sudah diklarifikasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Akhirnya orang mulai ragu karena saat ini dalam masa krisis," ujar Michael dalam public expose insidentil perseroan, dari Jakarta, Jumat (29/5).

KREN terseret mega skandal PT Asuransi Jiwasraya saat produk reksa dana milik anak usahanya, Kresna Asset Management (KAM) disebut-sebut mengalami gagal bayar karena rekeningnya diblokir. Pemberitaan tersebut telah dibantah oleh OJK.  

Selain itu, penurunan harga saham juga dipengaruhi oleh sentimen global akibat pandemi Covid-19. Investor asing melego kepemilikan saham KREN karena membutuhkan uang untuk direpatriasi ke negara masing-masing.

Catat pendapatan tertinggi

Michael menegaskan penurunan harga saham tak terkait dengan kinerja fundamental perseroan. Perusahaan justru mencatatkan pendapatan tertinggi selama delapan tahun terakhir. Sepanjang 2019, pendapatan KREN tercatat melonjak 61% yoy menjadi Rp11,6 triliun dari posisi tahun 2018 sebesar Rp7,2 triliun.

Kontributor terbesar pendapatan KREN tercatat masih berasal dari segmen teknologi dan digital yang menyumbang 95,5% dari total pendapatan pada tahun 2019, dibandingkan dengan 88,2% pada tahun sebelumnya. Pendapatan tersebut disumbang oleh tiga anak perusahaan yaitu PT Mcash Integrasi Tbk. (MCAS), PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX), dan PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX).

Sponsored

Pendapatan KREN dari segmen teknologi dan digital membukukan peningkatan 74,4% yoy, naik dari Rp6,4 triliun pada 2018 menjadi Rp11,1 triliun pada 2019. Hasilnya, laba operasi dari segmen ini mencatatkan pertumbuhan 48,8% yoy, melonjak dari Rp96,8 miliar pada 2018 menjadi Rp144,1 miliar pada 2019.

Sementara itu, segmen finansial dan investasi mencatat penurunan 40,5% yoy dan 57,1% yoy, menjadi Rp447,1 miliar dan Rp216,1 miliar.

Berita Lainnya
×
tekid