sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Antisipasi banjir, Mbak Ita minta masyarakat tak membuang sampah di sungai

Masyarakat diminta untuk tidak membuang sampah sembarang, terutama di sungai atau aliran air.

Tim copywriter
Tim copywriter Kamis, 23 Nov 2023 13:51 WIB
Antisipasi banjir, Mbak Ita minta masyarakat tak membuang sampah di sungai

Masyarakat diminta untuk tidak membuang sampah sembarang, terutama di sungai atau aliran air. Terlebih saat ini telah memasuki musim hujan. 

"Hujan mulai mengguyur, tentunya pemerintah Kota Semarang melakukan mapping kesiapan menghadapi musim hujan," kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, belum lama ini.

Mbak Ita, sapaan akrabnya, menyebut, dari unit pelaksana teknis daerah (UPTD) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang secara intens melakukan pembersihan saluran air.

"Ternyata banyak ditemukan sampah yang menyumbat drainase dan ini menyebabkan genangan-genangan. Karena air tidak bisa mengalir. Sampah juga dapat menghambat kinerja pompa pengendali banjir," jelasnya.

"Kami mengimbau agar masyarakat jangan membuang sampah di sungai, karena selama ini banyak yang asal-asalan membuang sampah dan paling banyak ya di sungai," lanjutnya. 

Wali Kota perempuan pertama di Kota Semarang ini mendorong masyarakat agar mulai dengan pilah-pilah sampah rumah tangga. "Bahkan ada juga program dan lomba kita terkait 'drainase sae' dan lomba Lampah Kita (Kelola Sampah di Lingkungan Kita)," katanya.  

Mengantisipasi potensi genangan tersebut, Pemkot Semarang telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN).  Hal itu dilakukan guna mapping wilayah berpotensi banjir. "Termasuk di flyover Madukoro ada crossing yang perlu diperbesar karena di sana ada genangan-genangan," imbuhnya. 

Selain dengan BBWS, lanjut Mbak Ita, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang sudah intens melakukan pengerukan sedimentasi. Termasuk Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) yang telah melakukan perbaikan drainase baik di tengah kota seperti di Jalan Depok, Jalan Pemuda, Jalan Erlangga dan sebagainya.

Sponsored

"Juga crossing di beberapa jalan harus kita perlebar diameternya. Ini upaya-upaya agar tidak terjadi genangan utamanya di jalan protokol kota Semarang," imbuhnya.

Sebagai informasi, persoalan sampah memang menjadi salah satu kendala dalam penanganan banjir di Kota Semarang. Banyaknya sampah yang dibuang ke sungai, kerap mengganggu kinerja mesin pompa pengendali banjir. 

Seperti banjir yang terjadi di Kaligawe belum lama ini, diduga pompa pengendali banjir rusak karena adanya sampah kayu yang mengganggu kinerja mesin pompa. Kepala BBWS Pemali Juana, Harya Muldianto mengatakan, kendala tersebut dikarenakan rusaknya propeller atau baling-baling di pompa akibat tersumbat potongan-potongan kayu.

"Beberapa minggu lalu ada propeller yang rusak karena nyangkut kayu sudah kami perbaiki, dan kami sudah dipasang kembali, sudah normal dan bisa bekerja kembali," kata Harya, Sabtu (18/11).

Berita Lainnya
×
tekid