sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemkab Gowa dorong petani maksimalkan penggunaan pupuk organik

Sekda Gowa, Kamsina mengatakan, penggunaan pupuk organik juga dapat menghemat biaya produksi karena tidak menggunakan biaya yang besar.

Kartiko Bramantyo Dwi Putro
Kartiko Bramantyo Dwi Putro Rabu, 10 Agst 2022 14:04 WIB
Pemkab Gowa dorong petani maksimalkan penggunaan pupuk organik

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa mendorong petani memaksimalkan penggunaan pupuk organik sebagai upaya meningkatkan hasil produksi. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gowa, Kamsina mengatakan, penggunaan pupuk organik juga dapat menghemat biaya produksi karena tidak menggunakan biaya yang besar.

“Saya berharap pupuk orgnanik ini bisa menyeluruh ke 18 Kecamatan dan kita berharap hasil pertanian bisa lebih meningkat. Membuat pupuk organik ini tidak terlalu banyak modalnya,” tutur Kamsina saat menghadiri Panen Perdana Budi Daya Padi Organik di Desa Manjalling Kecamatan Bajeng Barat, Selasa, (9/8).

Kamsina menjelaskan, Panen Padi Organik Perdana yang dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Holding Company Gowa Mandiri ini menjadi contoh konkret hasil dari penggunaan pupuk organik.

Selain itu, Kamsina berharap  lahan-lahan pertanian yang produktif di Kabupaten Gowa agar dijaga dengan baik dan didorong untuk bisa berproduksi tiga kali dalam setahun.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PD Holding Company Gowa Mandiri, Rahmansyah menyampaikan, kegiatan budi daya padi organik ini sebagai langkah pemberdayaan petani untuk mandiri dan pemanfaatan kearifan lokal atau sumber daya lokal untuk menjadi pupuk padat, pupuk cair (poc), serta pestisida nabati organik (pesnab).

“Selain itu, ini juga sebagai langkah pemula antisipasi kelangkaan pupuk di petani, juga sebagai salah satu langkah mendukung Perda Daerah Sul-Sel tentang pertanian organik,” tuturnya.

Rahmansyah menyebutkan, budi daya padi organik dilaksanakan di tiga kecamatan di Kabupaten Gowa dengan total luasan 100 Ha, yaitu Kecamatan Bajeng, Bajeng Barat dan Kecamatan Pallangga.

“Khusus di Desa Manjalling Kecamatan Bajeng Barat ada 5 Ha. Kemudian di Kecamatan Bajeng Desa Lempangan seluas 52 Ha, Desa Pannyangkalang 5 Ha, dan di Kecamatan Pallangga 23 Ha di Desa Panakkukang dan 15 Ha di Desa Julupamai,” lanjutnya.

Sponsored

Berdasarkan lahan yang sudah panen, budi daya padi organik menurut Rahmansyah target tercapai, yaitu mampu menghasilkan 6 ton/ha. Dirinya menyebutkan berat rata – rata Gabah Hasil Panen (GKP) 60 kg perkarung dengan karung ukuran 50 kg.

“Hasil beras yang di giling dengan penggilingan biasa 100 Kg Gabah Kering Giling (GKG) menjadi 66 kg beras. Artinya bulir padi berisi dan kualitas gabah hasil panen bagus dengan rendemen 66%,” jelas Rahmansyah.

Lebih lanjut, Rahmansyah menargetkan lahan 100 Ha ini bisa ditingkatkan 500-1000 Ha di Kabupaten Gowa. Hanya saja menurutnya perlu sarana pendukung, Rice Milling Unit (RMU) kapasitas 1,5 ton/jam dan Dryer (Pengering) kapasitas 30 ton/jam.

“Artinya 30 ton di bagi produksi 6 ton/ha bisa 5 ha panen setiap hari. Untuk itu perlu juga ada dryer di setiap lokasi (desa) sebagai antisipasi panen di musim hujan selain menggunakan lantai jemur dan sisa / limbah dryer (sekam bakar) bisa dijadikan pupuk padat organik,” pungkasnya.

Turut hadir dalam Panen Perdana ini Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan, Kemal Redindo Syahrul, Ketua DPRD Kabipaten Gowa, Rafiuddin, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa, Fajaruddin, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Gowa, Asriawan dan jajaran Direksi PD Holding Company Gowa Mandiri.

Berita Lainnya
×
tekid