Sebuah pesawat militer Rusia dengan 14 orang di dalamnya dilaporkan hilang dari radar setelah terbang di atas Suriah. Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
"Koneksi dengan awak pesawat Il-20 Rusia yang berada di atas Laut Mediterania telah hilang," ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.
Kontak hilang sekitar pukul 23.00 waktu setempat pada Senin (17/9).
Rusia memulai serangan militer di Suriah pada tahun 2015, setelah ada permintaan dari Presiden Bashar al-Assad yang hingga kini masih berkuasa.
Konflik Suriah diperkirakan telah menewaskan lebih dari 350.000 orang.
Insiden hilang kontak ini dilaporkan terjadi sekitar 35 km dari pantai Suriah saat Ilyushin Il-20 hendak kembali ke pangkalan udara Rusia Hmeimim di tenggara Latakia.
"Jejak Il-20 pada radar kontrol penerbangan hilang selama serangan oleh empat jet F-16 Israel ke fasilitas Suriah di provinsi Latakia," kantor berita Rusia Tass melaporkan.
"Pada saat yang sama, sistem radar kontrol udara Rusia mendeteksi peluncuran roket dari Auvergne frigat Perancis, yang berlokasi di wilayah itu."
Nasib pesawat dan mereka yang ada di pesawat belum diketahui. Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung, dikoordinasikan melalui personel yang terletak di pangkalan Hmeimim.
Seorang juru bicara militer Perancis mengatakan kepada kantor berita AFP, "Tentara Prancis menyangkal keterlibatan dalam serangan ini."
Sementara itu, militer Israel menolak untuk mengomentari laporan bahwa pesawat-pesawatnya menargetkan fasilitas di daerah Latakia pada hari Senin. Mereka mengatakan, "Kami tidak mengomentari laporan asing."
Adapun seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengatakan, "Rudal-rudal itu tidak ditembakkan oleh militer AS dan kami tidak punya keterangan apapun saat ini."
Namun, laporan Reuters yang mengutip pernyataan seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya menyebutkan, Washington yakin pesawat itu secara tidak sengaja ditembak jatuh artileri anti-pesawat militer Suriah.
Pemerintah Suriah belum berkomentar tentang insiden itu.
Hmeimim adalah pangkalan utama Rusia untuk melancarkan serangan udara terhadap kelompok pemberontak di Suriah, serangan yang telah memungkinkan pasukan Assad untuk meraih banyak kemenangan.
Tahun lalu, Rusia mengatakan telah meningkatkan keamanan di Hmeimim sebagai respons atas serangan ke sana.
Sebelumnya, pada hari Senin kemarin, Rusia dan Turki sepakat untuk menciptakan zona penyangga demiliterisasi di provinsi Idlib untuk memisahkan militer Suriah dari pemberontak yang bermarkas di sana.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan penerapan zona penyangga demiliterisasi akan mulai berlaku pada 15 Oktober. (BBC)