Otoritas Arab Saudi telah membebaskan seorang saudara dari Pangeran Alwaleed bin Talal yang berada di tahanan selama 11 bulan.
Pangeran Khaled bin Talal diyakini telah ditahan sejak Januari, meski pun kantor berita milik negara Arab Saudi tidak memiliki rincian di mana dia ditahan atau tuduhan apa yang dia hadapi.
Pada hari Jumat (2/11), para putra dan keponakan Pangeran Khaled mengunggah foto dirinya. Mereka mengucap syukur atas kembalinya sang pangeran dengan selamat.
Khaled bin Talal adalah saudara dari Pangeran Alwaleed bin Talal, salah satu pangeran Arab Saudi yang ikut ditahan di Ritz Carlton tahun lalu sebagai bagian dari langkah pembersihan antikorupsi yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman atau MBS.
Alwaleed yang ditaksir Forbes memiliki kekayaan sebesar US$17 miliar dibebaskan setelah membayar sejumlah dana. Pangeran yang dikenal dengan kesuksesan dalam dunia bisnisnya itu sempat ditahan kurang lebih tiga bulan.
Kritikus menilai, gelombang penangkapan terhadap sejumlah pangeran di Arab Saudi adalah bagian dari upaya MBS untuk membungkam potensi oposisi terhadap kepemimpinannya.
Arab Saudi tengah jadi sorotan
Pembebasan Pangeran Khaled ini terjadi ketika Arab Saudi berada di bawah pengawasan internasional atas tragedi pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi (59) di konsulat mereka di Istanbul bulan lalu.
Khashoggi adalah orang dalam istana yang berubah menjadi kritikus saat Arab Saudi menindak keras perbedaan pendapat. Dia tewas setelah memasuki Konsulat Arab Saudi pada 2 Oktober untuk mendapatkan dokumen demi memuluskan pernikahannya dengan Hatice Cengiz.
Arab Saudi telah beberapa kali mengubah narasi tentang nasib Khashoggi. Dari yang awalnya menyangkal kematiannya, menolak mengetahui tewasnya pria itu, hingga kemudian menyatakan bahwa Khashoggi dihabisi dalam sebuah operasi ilegal.
Sejumlah tersangka pembunuhan Khashoggi adalah orang-orang di lingkaran dalam MBS. Meski diyakini terlibat, namun tidak sedikit yang meyakini bahwa sosok MBS tidak akan dapat disentuh.
Neil Quilliam dari think tank Chatham House yang berbasis di London mengatakan, skandal pembunuhan Khashoggi tidak akan menghalangi MBS untuk naik takhta walau terdapat tekanan dari internasional.
"Sayapnya secara efektif akan dipotong. Beberapa perilaku yang bersifat 'petualangan' akan dibatasi. Pada akhirnya, itu adalah jenis kompromi yang dicapai," terang Quilliam. (CNN)