sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS batasi perjalanan bagi diplomat Iran, PBB prihatin

Baik pejabat yang berkunjung maupun diplomat Iran untuk PBB serta keluarga mereka tidak bisa dengan bebas bepergian di Amerika Serikat.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 18 Jul 2019 12:58 WIB
AS batasi perjalanan bagi diplomat Iran, PBB prihatin

Bukan kabar baru jika perwakilan Iran serta beberapa utusan negara lainnya untuk PBB mendapat pembatasan perjalanan saat berkunjung ke Amerika Serikat. Namun, aturan baru yang sangat ketat yang diterapkan bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif ke Negeri Paman Sam telah mengundang keprihatinan PBB.

Pejabat Iran yang berkunjung, diplomat Iran yang ditempatkan di pos PBB dan keluarga mereka sekarang hanya diizinkan melakukan perjalanan ke sejumlah tempat, yaitu kantor misi Iran untuk PBB, kediaman Duta Besar Iran untuk PBB, radius enam blok yang mencakup markas besar PBB, serta Bandara Internasional John F. Kennedy. Demikian catatan diplomatik yang dikirimkan ke pejabat Iran.

Para diplomat dapat meminta keringanan untuk menyambangi rumah atau hotel, tapi tidak diketahui apakah keringanan tersebut akan diberikan atau apakah itu dapat berlaku untuk mendatangi dokter, sekolah anak atau kegiatan lainnya.

Aturan baru itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara dua musuh bebuyutan. Tidak jelas apakah batasan tersebut adalah yang paling ketat yang pernah diterapkan AS, tetapi ini jauh lebih ketat dibanding kebijakan sebelumnya yang memungkinkan perwakilan Iran untuk PBB bepergian dalam radius 25 mil dari Columbus Circle di Midtown Manhattan.

"Ini tentu saja bukan tindakan yang ramah," ungkap Menlu Zarif pada Rabu (17/7) di markas besar PBB.

Zarif menuturkan meski secara pribadi dia tidak berkepentingan melampaui tempat-tempat yang diizinkan, namun pembatasan tersebut menciptakan kondisi yang pada dasarnya tidak manusiawi bagi diplomat Iran untuk PBB dan keluarga mereka.

Wakil juru bicara PBB Farhan Haq menyatakan bahwa pihaknya telah menyuarakan keprihatinan tentang pembatasan tersebut kepada AS dan misi Iran.

"Kami akan terus menangani isu ini sesuai kebutuhan," ungkap Haq.

Sponsored

Kementerian Luar Negeri AS pada Rabu menerangkan bahwa pembatasan tersebut sepenuhnya konsisten dengan kewajiban AS sebagai negara tuan rumah PBB. "AS berniat untuk tetap menjalankan kewajibannya.

Dalam praktiknya, AS juga memberlakukan berbagai pembatasan perjalanan terhadap para diplomat China, Kuba, Korea Utara, Rusia dan Suriah untuk PBB dengan aturan yang bervariasi.

Menlu AS Mike Pompeo mengatakan kepada The Washington Post pada Minggu (14/7) bahwa di bawah kesepakatan AS dengan PBB, Menlu Zarif memang memiliki hak untuk melakukan perjalanan, tapi tidak lebih dari itu.

"Diplomat AS tidak berkeliaran di sekitar Teheran, jadi kami juga tidak melihat alasan bagi diplomat Iran untuk berkeliaran dengan bebas di sekitar New York City," ungkap Pompeo. 

Teheran dan Washington tidak memiliki hubungan diplomatik resmi setelah Revolusi Islam 1979 dan krisis penyanderaan yang terjadi ketika sejumlah mahasiswa menyerbut Kedubes AS di Teheran. 

Eskalasi ketegangan antara keduanya kian mengkhawatirkan setelah Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir 2015 dan kembali menerapkan sanksi yang memperburuk krisis ekonomi Iran.  

Merespons tingkah AS, Iran memilih untuk secara bertahap mengurangi kepatuhannya terhadap kesepakatan nuklir. Teheran menyatakan bahwa langkah ini dapat dibalikkan jika para penandatangan lain dari kesepakatan nuklir menawarkan insentif ekonomi yang secara efektif mengimbangi sanksi AS.

Di tengah ketegangan, AS telah mengirim ribuan tentara, sebuah kapal induk, pengebom B-52 bertenaga nuklir dan jet tempur canggih ke Timur Tengah. Kekhawatiran tumbuh kian besar belakangan menyusul serangkaian peristiwa yang berpotensi memicu konfrontasi langsung, termasuk serangan terhadap tanker minyak di Teluk yang dituduh AS dilakukan Iran serta ditembak jatuhnya drone AS oleh Iran. (AP)

Berita Lainnya
×
tekid