Indonesia menawarkan beasiswa pendidikan bagi rakyat Afghanistan

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan, Indonesia berkomitmen untuk terus membantu rakyat Afghanistan. Salah satu isu yang jadi sorotan terkait hak-hak perempuan dan pendidikan.

"Indonesia secara konsisten terus menyuarakan pentingnya penghormatan terhadap hak-hak perempuan, termasuk hak akan pendidikan," ujar Retno dalam konferensi pers yang dipantau online, Rabu (22/6).

Retno mengatakan, pihaknya telah mendorong pemenuhan hak pendidikan bagi perempuan. Hal ini telah beberapa kali dibahas bersama dengan Taliban dan negara-negara mitra, termasuk negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Isu terkait pendidikan perempuan juga dibawakan dalam dialog trilateral ulama Indonesia-Qatar-Afghanistan di Doha, Qatar, pada Selasa (14/6).

Agenda dialog ini mengusung tema “Re-Building Afghanistan through Education and with Islamic Values” atau membangun kembali Afghanistan melalui pendidikan dan nilai-nilai Islam. Pertemuan ini dihadiri oleh tiga ulama Indonesia, lima ulama Qatar, dan sebelas ulama Afghanistan.

"Indonesia diwakili oleh ulama dari NU, Muhammadiyah, dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah," kata Retno.

Perwakilan ulama Indonesia mengangkat beberapa isu pada pertemuan tersebut, di antaranya peran pendidikan Islam dalam menopang ketahanan nasional, serta perempuan dan pendidikan dalam perspektif Islam.

"Guna membantu pendidikan bagi masyarakat Afghanistan, Indonesia telah berkolaborasi dengan Qatar dengan menyepakati sebuah Letter of Intent tentang Providing Humanitarian and Development Assistance for Afghan People," terang Retno.

Lebih lanjut, Retno mengatakan, Indonesia telah menawarkan beasiswa pendidikan dan capacity building bagi rakyat Afghanistan termasuk kaum perempuannya.

Para ulama juga mengangkat isu manifestasi nilai-nilai Islam dalam memajukan perdamaian dan kehidupan masyarakat yang lebih harmonis.

Selain dialog trilateral ulama Indonesia-Qatar-Afghanistan, ulama Indonesia juga tengah melakukan kunjungan ke Kabul, Afghanistan bersama dengan ulama beberapa negara OKI. Beberapa negara juga mengirimkan ulama ke Afghanistan, antara lain Turki, Republik Guinea, Yordania, Pakistan, Nigeria, dan Sudan.