sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Merugikan negara kecil, Mahathir desak TPP kaji ulang

Mahathir Mohamad menyerukan kajian ulang tentang kesepakatan perdagangan Kemitraan TPP, mengingat negaranya tak meraih keuntungan.

Dika Hendra
Dika Hendra Minggu, 10 Jun 2018 07:43 WIB
Merugikan negara kecil, Mahathir desak TPP kaji ulang

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyerukan kajian ulang tentang kesepakatan perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP). Menurut dia, negara dengan ekonomi kecil seperti Malaysia tidak diuntungkan dalam kesepakatan tersebut.

“Pakta perdagangan yang melibatkan Jepang dan Kanada seharus dipertimbangkan tentang tingkat pembangunan di berbagai negara,” kata Mahathir dalam wawancara dengan Nikkei, yang dipublikasikan Sabtu (9/6).

“Negara ekonomi kecil dan lemah harus diberikan kesempatan untuk melindungi produk mereka,” ujarnya. “Kita akan mengkaji ulang TPP,” tegasnya.

Ketegasan Mahathir mengkaji ulang TPP akan menjadi tekanan besar bagi pakta perdagangan beranggotakan 11 negara. Sebelumnya, pengusul utama TPP, yakni Amerika Serikat mundur setelah Presiden Donald Trump berkuasa. Dengan kesepakatan TPP, mereka akan mengurangi tarif perdagangan hingga 13% dari ekonomi global atau senilai US$10 triliun.

Sponsored

Mahathir sendiri tidak menolak signifikansi TPP. Namun dia juga tidak mengatakan akan meninggalkan TPP. Pemimpin berusia 92 tahun yang berhasil menumbangkan Najib Razak itu, memang banyak mengaji kebijakan yang dihasilkan Najib. Dia membatalkan proyek kereta cepat dengan Singapura serta mengaji ulang pembangunan jaringan kereta lokal senilai miliaran dolar.

“Kita akan mengaji ulang semua kesepakatan pemerintahan sebelumnya, termasuk infrastruktur, perdagangan, dan pakta keamanan,” kata Mahathir. Dia juga akan mengkaji ulang Code of Conduct tentang Laut China Selatan yang sedang dinegosiasikan dengan Beijing dan ASEAN.

Berita Lainnya
×
tekid