Sejumlah pangeran Arab Saudi ditangkap atas tuduhan kudeta?
Saudara laki-laki Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dan mantan putra mahkota adalah di antara mereka yang disebut ditahan pada Jumat (6/3).
Arab Saudi menahan tiga anggota keluarga kerajaan, sebuah upaya nyata yang disebut bertujuan mengonsolidasikan kekuasaan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman atau dikenal dengan sapaan MBS. Demikian menurut laporan The Wall Street Journal dan New York Times yang berbicara dengan sejumlah sumber yang mengetahui persoalan tersebut.
Saudara laki-laki Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dan mantan putra mahkota adalah di antara mereka yang disebut ditahan pada Jumat (6/3).
"Pangeran Ahmed bin Abdulaziz al Saud, saudara Raja Salman, dan Pangeran Mohammed bin Nayef bin Abdulaziz al Saud, keponakan raja yang dikenal sebagai MBN, dituduh makar," kata sejumlah sumber kepada The Journal.
Dalam laporannya, The Journal yang mengutip sejumlah sumber menyebut, "Pengadilan Arab Saudi menuduh kedua orang itu merencanakan kudeta untuk menggulingkan raja dan putra mahkota."
Menurut The Times dan The Journal, adik MBN juga ditahan. Penahanan ini belum diumumkan secara resmi oleh pemerintah Arab Saudi.
CNN melaporkan telah berulang kali meminta konfirmasi dari sejumlah sumber Arab Saudi terkait laporan tersebut. Mereka mengatakan tidak ada penangkapan yang terjadi.
Banyak desas-desus tentang upaya pembersihan yang kemudian terbukti tidak berdasar.
MBN telah menjadi tahanan rumah selama beberapa tahun terakhir, meski ini tidak pernah diakui secara terbuka. Pada 2017, Raja Salman menurunkannya sebagai pewaris takhta dan mengangkat putranya, MBS, sebagain gantinya.
MBS menunjukkan cengkeramannya atas Arab Saudi pada akhir 2017, menahan sekitar 200 orang, termasuk setidaknya 17 pangeran di Hotel The Ritz-Carlton, Riyadh. Arab Saudi menyebutnya sebagai upaya pemberantasan korupsi. (CNN)