sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lebih dari 300 sekolah di Johor diliburkan karena kabut asap Sumatera

Keputusan tersebut dibuat setelah rilis Indeks Pencemar Udara atau Air Pollutant Index (API) menunjukkan kualitas udara sangat tidak sehat

Soraya Novika
Soraya Novika Minggu, 15 Sep 2019 10:24 WIB
Lebih dari 300 sekolah di Johor diliburkan karena kabut asap Sumatera

Lebih dari 300 sekolah dan taman kanak-kanak (TK) di selatan Semenanjung Malaysia, Negara Bagian Johor Darul Takzim (Johor) diminta untuk meliburkan untuk sementara semua kegiatan belajar-mengajarnya pada Minggu (15/9) setelah kabut asap di tiga kabupaten Pontian, Muar, dan Tangkak mencapai tingkat sangat tidak sehat.

Keputusan tersebut dibuat setelah rilis Indeks Pencemar Udara atau Air Pollutant Index (API) menunjukkan kualitas udara di ketiga wilayah itu berada pada skala yang sangat tidak sehat. Pencemaran udara terburuk terjadi di Tangkak yang berada pada skala 208 dipantau per 05.00 pagi tadi.

Sebagaimana diketahui, pada skala API antara 0-50 menunjukkan udara pada kualitas baik, 51-100 pada kualitas sedang, 101-200 pada kualitas tidak sehat, 201-300 pada kualitas sangat tidak sehat, dan 301 ke atas menunjukkan status berbahaya.

Penutupan untuk sementara sekolah tersebut pada akhirnya berdampak pada sekitar 64.000 siswa. "Sedangkan kepala sekolah, guru, dan anggota staf lainnya diwajibkan tetap melaksanakan tugasnya sebagaimana biasanya," ujar Ketua Komite Pendidikan, Sumber Daya Manusia, Sains dan Teknologi Johor Aminolhuda Hassan dalam sebuah acara sembari membagikan 50.000 masker ke sekolah-sekolah di Tangkak dan Muar.

Awal pekan lalu, pemerintah Malaysia juga sudah meliburkan ratusan sekolah dan mengirimkan setengah juta masker di Sarawak, setelah kabut asap naik ke tingkat tidak sehat.

Melansir dari The Star, Departemen Pendidikan Johor menyebut tak dapat memastikan sampai kapan status penutupan sekolah itu akan berlanjut tergantung kualitas udara ke depan.

Perlu untuk diketahui, Jumat dan Sabtu merupakan libur akhir pekan di Johor, sementara Minggu adalah hari kerja normal.

Adapun pencemaran udara yang terjadi, ditenggarai terdampak dari kebakaran ilegal yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Indonesia. Sebanyak sekitar 450 titik api terdeteksi terjadi di provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan dan kebakaran meningkat tajam sejak Jumat (13/9) lalu.

Sponsored

Saat ini, petugas kebakaran telah dikerahkan untuk menghentikan kebakaran yang terus terjadi di hutan-hutan tersebut. Helikopter pembom air juga diterjunkan untuk memadamkan api.

Demikian, Malaysia dan Singapura juga telah menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Tak hanya Malaysia, tingkat kabut asap di Singapura juga mencapai tingkat yang tidak sehat. Pada Sabtu (14/9) kemarin, berdasarkan rilis Pollutant Standards Index (PSI) skala pencemaran udara di sana tercatat melampaui angka 100 pada pukul 4 sore. Skala setinggi ini adalah yang pertama kalinya bagi Singapura sejak Agustus 2016.

Menurut Badan Lingkungan Nasional Singapura (Singapore's National Environtment Agency) NEA, pencemaran udara yang memburuk pada Sabtu sore tersebut karena konvergensi angin di wilayah terdekat, menyebabkan lebih banyak kabut asap bertiup dari Sumatera.

 

Sumber : Channel News Asia dan The Star

Berita Lainnya
×
tekid