Rilis video perpisahan, Melania Trump: Kekerasan bukan jawaban

Ibu Negara Amerika Serikat (AS), Melania Trump, merilis pesan perpisahan saat bersiap meninggalkan Gedung Putih, Senin (18/1).

Dalam pernyataannya, dia mengatakan, kekerasan tidak pernah menjadi jawaban. Ucapan itu datang beberapa minggu setelah pendukung Presiden Donald Trump menyerbu dan menimbulkan kerusuhan yang menewaskan lima orang di Capitol, Washington.

Selama video pidato formal berdurasi enam menit tersebut, Melania hanya menyinggung suaminya sekilas saat memberikan penghormatan kepada keluarga militer, petugas kesehatan pandemi, dan mereka yang membantu korban penyalahgunaan opioid.

"Empat tahun terakhir tak terlupakan," kata Ibu Negara. "Saat Donald dan saya mengakhiri waktu kami di Gedung Putih, saya memikirkan semua orang yang telah saya bawa pulang di hati saya dan kisah cinta, patriotisme, dan tekad mereka yang luar biasa."

Lebih lanjut, Melania meminta warga AS untuk terus memiliki pengharapan.

"Jangan lupa untuk memiliki pengharapan dalam segala hal yang Anda lakukan. Tetapi selalu ingat, bahwa kekerasan tidak pernah menjadi jawaban dan tidak akan pernah bisa dibenarkan," tuturnya.

Sebagai seorang ibu, dia menambahkan, merasakan adanya tanggung jawab untuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan.

"Saat saya datang ke Gedung Putih, saya merefleksikan tanggung jawab yang selalu saya rasakan sebagai seorang ibu untuk mendorong, memberi kekuatan, dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan."

Kepergian Trump menimbulkan keributan, dimulai dengan menolak untuk menerima hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2020 dengan dalih penipuan yang tidak terbukti dan enggan memberi selamat kepada penggantinya, Joe Biden.

Presiden Trump dan istrinya juga tidak mengundang Biden dan istrinya, Jill, untuk kunjungan teh tradisional di Oval Office. Keduanya juga dilaporkan takkan menghadiri pelantikan Biden, Rabu (20/1).

"Janji bangsa ini adalah milik kita semua yang tidak melupakan integritas dan nilai-nilai kita. Menggunakan setiap kesempatan untuk menunjukkan perhatian kepada orang lain dan membangun kebiasaan baik dalam kehidupan kita sehari-hari," lanjut Melania.

Selama beberapa hari belakangan, Trump tidak terlihat tampil di depan publik sejak para pendukungnya mengamuk dan menyerbu Capitol pada 6 Januari, memicu pemakzulan kedua terhadapnya oleh DPR AS seminggu kemudian. (Channel News Asia)