sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Zimbabwe gelar pemilu perdana usai Robert Mugabe lengser

Mayoritas pemilik suara terdaftar di Zimbabwe adalah pemilih pemula. Itu menjadikan suara pemuda sebagai kunci kemenangan.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 30 Jul 2018 11:15 WIB
Zimbabwe gelar pemilu perdana usai Robert Mugabe lengser

Zimbabwe menggelar pemilu pertamanya tanpa Robert Mugabe pada Senin (30/7). Pria berusia 94 tahun itu digulingkan dalam sebuah kudeta tahun lalu setelah 37 tahun berkuasa.

Kandidat presiden terkuat dalam pemilu Zimbabwe kali ini adalah Emmerson Mnangagwa (75) dari partai Zanu-PF yang berkuasa dan Nelson Chamisa (40) dari pihak oposisi.

Selain akan memilih presiden, pada hari yang sama, rakyat Zimbabwe juga melaksanakan pemilu legislatif dan pemilu lokal.

Jajak pendapat menempatkan Mnangagwa unggul tipis atas Chamisa, yang merupakan pemimpin Gerakan untuk Perubahan Demokrasi (MDC).

Mugabe, sosok pertama yang berkuasa pascakemerdekaan Zimbabwe pada 1980 mengatakan, dia tidak akan memilih Mnangagwa dalam pemilu. 

"Saya tidak bisa memilih mereka yang menyengsarakan saya. Saya berharap pemilu akan menyingkirkan pemerintah militer dan membawa kita kembali ke konstitusional," ujar Mugabe pada hari Minggu (29/7) seperti dilansir BBC.

Mayoritas pemilik suara terdaftar di Zimbabwe adalah pemilih pemula. Itu menjadikan suara pemuda sebagai kunci kemenangan. Hampir setengah dari mereka yang terdaftar berusia di bawah 35 tahun.

Ratusan pengamat internasional telah dikerahkan untuk memastikan pemungutan suara berjalan lancar. Namun oposisi telah berulang kali menuduh terjadinya penyimpangan dalam daftar pemilih. Mereka juga mengungkapkan keprihatinan atas keamanan surat suara dan intimidasi pemilih di sebagian besar wilayah pedesaan.

Sponsored

Pemilu Zimbabwe 2018 menjadi pertaruhan masa depan negara itu. Akankah melanjutkan pemerintahan represif layaknya beberapa dekade terakhir yang memicu tantangan ekonomi yang berat atau menjajal harapan baru di tangan seorang pemimpin muda?

Selain ekonomi, tantangan berat lain yang hari ini dihadapi Zimbabwe adalah persoalan investasi, pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di negara itu setinggi 90%.

Mnangagwa, yang dijuluki 'the crocodile' karena dianggap cerdik berpolitik, telah berjanji untuk menyediakan lapangan kerja dan melakukan reformasi ekonomi. Sebelum berkuasa, Mnangagwa dikenal sebagai orang dekat Mugabe. Dia disebut-sebut 'otak' di balik sejumlah kebijakan kejam Mugabe.

Adapun jika Chamisa, yang menjadi anggota parlemen pada usia 25 tahun terpilih, maka dia akan tercatat sejarah sebagai presiden Zimbabwe termuda.

Chamisa telah berjanji untuk membangun kembali ekonomi negara yang hancur, namun di lain sisi, dia dikecam atas sejumlah janji kontroversialnya. Salah satunya menjadikan Zimbabwe sebagai tuan rumah Olimpiade. Meski demikian, Chamisa diduga akan untung dengan pernyataan Mugabe yang enggan mendukung Mnangagwa.

Ketika disinggung terkait potensi kemenangan Chamisa, Mugabe menyatakan bahwa tokoh oposisi itu merupakan satu-satunya kandidat yang layak.

Merespons komentar Mugabe, Mnangagwa menuding mantan bosnya telah membuat kesepakatan dengan oposisi.

"Jelas bagi semua bahwa Chamisa telah membuat kesepakatan dengan Mugabe, kita tidak bisa lagi percaya bahwa niatnya adalah untuk mengubah Zimbabwe dan membangun kembali negara kita," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid