sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

31% Masyarakat Indonesia ingin beralih ke mobil listrik, kenali 4 jenisnya

Sedangkan, sebanyak 54% responden mengatakan memiliki pertimbangan untuk beralih ke mobil listrik pada 2027.

Priscilla Violetta Prawira Putri
Priscilla Violetta Prawira Putri Kamis, 22 Sep 2022 21:01 WIB
31% Masyarakat Indonesia ingin beralih ke mobil listrik, kenali 4 jenisnya

Mobil listrik saat ini semakin digemari oleh masyarakat sebagai pilihan kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Kenaikan harga bahan bakar minyak di tingkat global dan nasional juga menjadi salah satu faktor yang mendorong keinginan masyarakat untuk beralih ke mobil listrik.

Berdasarkan survei Populix bertajuk Indonesian Modern Consumption terhadap sekitar seribu orang berusia 18-55 tahun, tercatat sebanyak 31% responden mengatakan memiliki keinginan beralih ke mobil listrik dalam lima tahun mendatang. Sedangkan, sebanyak 54% responden mengatakan memiliki pertimbangan untuk beralih ke mobil listrik pada 2027.

Keinginan ini tidak hanya dimiliki oleh masyarakat. Terbitnya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 turut mendorong pergantian hampir 190 ribu kendaraan dinas yang ada di Indonesia menjadi mobil listrik. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), saat ini total kendaraan dinas pemerintah sebanyak 189.803 unit yang seluruhnya akan dialihkan menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) secara bertahap.

Berbagai dukungan pemerintah mengenai mobil listrik juga terus bermunculan, seperti pemberlakuan insentif pajak kendaraan listrik, kebebasan dari aturan ganjil-genap, hingga penyediaan fasilitas pengisian mobil listrik di tempat umum. Dengan minat belanja yang semakin tinggi, berbagai produsen mobil juga terus berinovasi mengeluarkan berbagai model mobil listrik baru.

Kini telah hadir empat jenis mobil listrik yang beredar di pasaran. Lifepal.co.id, insurance marketplace, turut membagikan informasi terkait jenis-jenis mobil listrik ini. Menurut Benny Fajarai, co-founder Lifepal.co.id, setiap jenisnya memiliki prinsip kerja berbeda yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Battery Electric Vehicle (BEV)

Kendaraan berjenis BEV merupakan mobil yang sepenuhnya menggunakan listrik sebagai sumber penggerakan, tanpa sistem pembakaran atau motor traksi. Tenaga penggerak tersimpan dalam sebuah baterai yang dapat diisi ulang dengan menyambungkannya ke saluran listrik eksternal.

Keistimewaan mobil listrik berteknologi BEV adalah kemampuannya menyimpan tenaga ketika mengerem atau melambat. Ini dilakukan dengan menggunakan komponen listrik yang berfungsi sebagai generator yang akan menghasilkan tenaga dan menyimpan listrik pada baterai, sehingga membuat kendaraan BEV diklaim lebih irit dan efisien dibandingkan kendaraan HEV atau PHEV. Contoh mobil berteknologi BEV yaitu, Hyundai Ioniq, Nissan Leaf, dan Wuling Air EV.

Sponsored

Hybrid Electric Vehicle (HEV)

Berbeda dengan BEV yang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik, mobil berteknologi HEV atau yang lebih dikenal dengan mobil hybrid hanya mengandalkan tenaga listrik sebagian. Mobil jenis ini menggabungkan dua sistem penggerak yang bersumber dari baterai dan bahan bakar minyak. Karenanya, baterai dalam HEV tidak dapat diisi ulang secara eksternal.

Baterai dapat diisi ketika kendaraan melakukan pengereman dengan teknologi menyerupai BEV di mana motor listrik yang berfungsi sebagai generator dapat menyimpan energi listrik. Meski tidak sehemat BEV, mobil hybrid bisa mengonsumsi bahan bakar dua kali lebih irit dibandingkan dengan mobil konvensional. Beberapa mobil dengan teknologi HEV yaitu Honda Civic Hybrid, Toyota Prius Hybrid, dan Toyota Camry Hybrid.

Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV)

Jenis PHEV juga termasuk dalam kendaraan yang sebagian mengandalkan listrik dan sebagian lagi bahan bakar minyak, seperti HEV. Bedanya, baterai PHEV dapat diisi ulang secara eksternal maupun dengan memanfaatkan gerakan kinetis saat melakukan pengereman. Dengan menggunakan perpaduan tenaga listrik dan bahan bakar secara bersamaan, mobil PHEV juga dianggap lebih irit daripada mobil konvensional. Mobil PHEV yang telah banyak dikenal di pasaran antara lain Mitsubishi Outlander PHEV, BMW i8, dan Toyota C-HR

Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)

Jenis FCEV yang mengandalkan sel tunam atau Fuel Cell untuk menghasilkan listrik tanpa emisi (zero emission) ini belum banyak digunakan di Indonesia. Memiliki prinsip kerja yang serupa dengan BEV, FCEV memiliki sistem untuk mengonversi energi kimia dari Fuel Cell. Sebagai alat konversi energi yang ramah lingkungan dan tanpa polusi, Fuel Cell diyakini sebagai solusi sumber energi untuk masa depan dunia. Mobil berjenis FCEV menghasilkan listrik sendiri untuk berjalan, seperti Toyota Mirai, Hyundai Tucson FCEV, dan Honda Clarity Fuel Cell.

Berita Lainnya
×
tekid