Berpikir positif, kunci hidup sehat saat physical distancing
Berpikir positif juga harus disertai dengan bertindak positif.
Berfikir positif menjadi hal yang penting dilakukan saat menjalani isolasi diri atau physical distancing kala pandemi Covid-19 meluas. Ketua Aliansi Telemedis Indonesia Purnawan Junaidi mengatakan berpikir positif juga harus disertai dengan bertindak positif.
"Saya bilang berfikir positif itu bagus. Banyak hal kan yang bisa dilakukan di rumah. Saya misalnya menanam pohon, kita juga bisa bersihkan rumah. Kalau saya juga olahraga di rumah," kata Pumawan, dalam diskusi bertajuk "Mengatasi Kebosanan dan Mengelola Stres di Saat Physical Distancing dan Isolasi Mandiri" di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (29/3).
Anggota Ikatan Psikolog Klinis Emelda menambahkan, mencari rutinitas baru juga dapat menjadi solusi alternatif guna mengatasi rasa bosan saat menjalani physical distancing.
Dia menyarankan penjadwalan terhadap rutinitas itu juga dapat dilakukan agar dapat menghabiskan waktu secara efisien.
"Kalau kami dari sisi psikis, bisa memulai rutinitas baru. Misalnya kita sedang kondisi pagi ini, kita butuh sesuaikan dengan kondisi saat ini. Jadi ada tugas prioritas seperti belajar dan bekerja di rumah, kita coba bikin tabel," tutur dia.
Lebih lanjut, Emelda mengatakan, rasa cemas yang melanda masyarakat saat physical distancing merupakan suatu hal wajar. Rasa cemas itu, akan menimbulkan dampak susah tidur, gelisah berlebih, bahkan tidak terkendalinya emosional.
"Jadi sebenarnya dengan rasa itu, menurut kami itu adalah situasi yang normal di kondisi yang tidak normal. Saat ini kan kita dalam kondisi pandemi ya. Seluruh dunia dalam kondisi tidak aman, ketidakpastian," tutur dia.