sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kriteria camilan yang tepat untuk bayi

Tidak hanya fokus pada makanan utama, orang tua juga harus memperhatikan kualitas camilan anak

Alia Kirana
Alia Kirana Rabu, 18 Okt 2017 16:20 WIB
Kriteria camilan yang tepat untuk bayi

Agar tumbuh kembang anak berjalan optimal,  jangan berikan camilan secara sembarangan. Pemberian makanan kepada anak-anak merupakan hal penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Terutama setelah anak berusia enam bulan. 

Pada masa tersebut, ASI tidak lagi dapat mencukupi kebutuhan makan bayi. Sehingga orang tua harus memberikan makanan yang kaya gizi.

Selain fokus pada kualitas, orang tua juga harus memperhatikan kuantitas. Misalnya dengan menetapkan jadwal makan pada bayi. 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak perlu tiga kali makan utama. Yakni satu sampai dua kali makan camilan. Lalu dua sampai tiga kali ASI atau susu dalam sehari. 

Secara lebih detail, makanan utama untuk bayi harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dengan komposisi seimbang. 

Meski kandungan nutrisi pada makanan utama sudah lengkap. Camilan untuk bayi tetap harus diberikan dengan beberapa syarat dan tidak boleh sembarangan. 

Berikut ini beberapa kriteria camilan yang tepat untuk bayi.

Bernutrisi

Sponsored

Berikan camilan bernutrisi yang mengandung gizi lengkap untuk tambahan asuan gizi anak. Anda dapat menyediakan camilan yang kaya akan karbohidrat, protein, dan lemak secara seimbang.

Namun dengan porsi lebih kecil dari makanan utama. Misalnya: puding susu, bubur kacang hijau, dan makaroni panggang.

Bila ingin memberikan camilan dalam kemasan, Anda harus mencermati komposisi bahannya terlebih dahulu. Jangan sampai anak mengonsumsi gula secara berlebihan.

Menstimulus

Pilih camilan yang mampu menstimulasi tumbuh kembang anak, sesuai usianya. Sebagai contoh, camilan berupa biskuit dapat melatih kemampuan palmer grasp pada bayi usia enam bulan. 

Kemampuan palmer grasp yaitu kemampuan menggenggam dengan seluruh telapak tangan.

Sedangkan untuk bayi usia delapan bulan mulai diberikan camilan berukuran kecil seperti baby puffs untuk melatih kemampuan pincer grasp, yaitu kemampuan menjepit dengan jari telunjuk dan ibu jari.

Rasa bervariasi

Berikan camilan dengan rasa ringan dan bervariasi untuk memperkaya pengalaman makan bayi Anda.

Terjadwal

Tetapkan jadwal makan camilan di antara waktu makan utama secara teratur. Waktu makan camilan sebaiknya tidak mendekati waktu makan utama, agar tidak mengurangi nafsu makan anak.

Tekstur tepat

Pilih camilan dengan tekstur tepat sesuai usia anak. Sebab kemampuan mengigit dan mengunyah pada bayi di bawah satu tahun masih belum sempurna. Sehingga anda perlu memberikan camilan yang mudah lumer di mulut untuk menghindari risiko tersedak.

Higienis dan aman

IDAI menegaskan bahwa orang tua harus memastikan bahwa camilan untuk anak sudah higienis dan aman. Artinya camilan tersebut bebas dari bahan tambahan pangan yang berbahaya bagi tubuh seperti asam salisilat, asam borat, dulsin, dietilpirokarbonat, kalium klorat, kloramfenol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofurazon, dan formalin. Anda juga perlu mewaspadai kandungan pewarna tekstil seperti Rhodamin. 

Berita Lainnya
×
tekid