sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Guru Besar UGM ungkap penyebab terus bermutasinya Covid-19

Munculnya subvarian baru karena virus cenderung bermutasi, berkembang, dan berubah setiap saat.

Raihan Putra Tjahjafajar
Raihan Putra Tjahjafajar Sabtu, 05 Nov 2022 22:40 WIB
Guru Besar UGM ungkap penyebab terus bermutasinya Covid-19

Dunia kembali terancam subvarian baru Omicron BQ.1.1 dan XBB. Subvarian ini dinilai lebih kuat menghindari kekebalan dari vaksin. Tidak heran jika kedua subvarian ini diprediksi akan menjadi varian dominan di dunia.

Guru Besar mikrobiologi klinik FK-KMK UGM Tri Wibawa mengatakan, subvarian omicron baru ini sedang meningkat. Munculnya subvarian baru karena virus cenderung bermutasi, berkembang, dan berubah setiap saat.

"Virus ini akan selalu berganti. Tidak akan pernah berhenti. Ini akibat adanya seleksi secara genetis,” kata guru besar mikrobiologi klinik FK-KMK UGM Tri Wibawa, dalam telekonferensi pers, Sabtu (5/11).

Tri mengatakan kalau perubahan itu menguntungkan bagi virusnya, maka virus akan berkembang. Akan tetapi jika virus mengalami perubahan, dan dihancurkan oleh perubahan itu, maka virus itu akan hilang. 

“Perubahan genetis ini dilakukan dengan dua cara, karena mutasi (perubahan yang terjadi pada RNA virus itu) dan juga rekombinasi (terjadinya penggabungan dua matriks genetik dari dua virus yang berbeda). Seperti itulah virus berevolusi,” tuturnya. 

Menariknya, varian omicron menjadi suatu mutasi yang terakumulasi dengan jumlah luar biasa, yakni mencapai lebih dari 70.  Menurut dia, hal itu disebabkan oleh beberapa hal.

“Kemungkinan besar dari manusia dan menular ke hewan. Dan dihewan ini respons imunnya berbeda dengan manusia, sehingga memungkinkan virus ini berkembang dengan cepat. Terjadi mutasi, dan setelah itu balik lagi ke manusia. Kemungkinan lainnya, virus sudah berkembang dimanusia dipopulasi yang sedikit tertutup. Tetapi, sekali virusnya terbuka, kemudian akan menyebar di masyarakat luas. Dan cepat sekali berkembang,” tuturnya.

Sementara dosen UGM Mohamad Saifudin Hakim menjelaskan faktor yang memengaruhi efektivitas vaksin covid. Menurutnya, ada tiga hal yang bisa memengaruhi efektivitas vaksin ketika digunakan dalam suatu populasi, yakni terkait dengan vaksin itu sendiri, penerima vaksin, serta program pelaksanaan vaksinasi itu sendiri.

Sponsored

Tetapi yang jelas, ketika vaksin itu sudah dipergunakan populasi secara masal, maka akan memengaruhi kemampuan virus mempertahankan keberlangsungan hidupnya. 

"Di situ akan terjadi seleksi lingkungan dari virus itu sendiri. Ada varian baru. Ada subvarian baru yang bisa survive dari tekanan vaksin. Inilah yang akan menjadi dominan," ucap dia. 

Berita Lainnya
×
tekid