sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kesenjangan pendapatan dan pengeluaran pekerja pensiun, berikut penyebabnya

Orang-orang di Indonesia, bahkan di seluruh Asia, sedang menghadapi situasi yang sulit dalam menjembatani kesenjangan ini.

 Atikah Rahmah
Atikah Rahmah Kamis, 15 Des 2022 20:33 WIB
Kesenjangan pendapatan dan pengeluaran pekerja pensiun, berikut penyebabnya

Manulife Investment Management (MIM) melakukan survei yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia diperkirakan membutuhkan rata-rata Rp16,52 juta setiap bulan, untuk mempertahankan gaya hidup yang nyaman di masa pensiun, atau sekitar 90% dari pendapatan rata-rata saat ini.

Hasil riset Manulife Investment Management, pun menunjukkan bahwa umumnya pendapatan pensiun para pekerja di Indonesia, yaitu berkisar 20% dari pendapatan mereka saat ini atau bahkan lebih rendah.

“Jelas ada kesenjangan yang besar antara perkiraan pengeluaran di masa pensiun dan jumlah pendapatan pensiun yang mereka yakini dapat dicapai sesuai dengan status keuangan mereka saat ini. Orang-orang di Indonesia, bahkan di seluruh Asia, sedang menghadapi situasi yang sulit dalam menjembatani kesenjangan ini. Dengan inflasi, biaya kesehatan, dan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari, daya beli uang tabungan dan pendapatan mereka akan terkikis seiring berjalannya waktu.” ujar Elvin Tharm, Head of Retirement Proposition, Strategy and Transformation, Asia Retirement, Manulife Investment Management, melalui webinar Manulife Investment Management, saat peluncuran serial Diverse Asia Retirement Thought Leadership Series, pada Kamis (15/12) secara daring.

Salah satu penyebab kesenjangan yang besar antara pendapatan pensiun yang ideal dan secara kenyataannya terjadi, disebabkan jumlah aset investasi masyarakat Indonesia memiliki porsi yang relatif rendah, secara persentase dari pendapatannya saat ini. Hal itu justru menjadi sumber pendapatan utama yang dibutuhkan masyarakat selama pensiun. 

Sponsored

Orang Indonesia masih memiliki kecenderungan untuk menyimpan uang tunai. Mereka mengalokasikan 37% asetnya dalam bentuk uang tunai dan deposito perbankan. Sementara itu, mereka hanya mengalokasikan 29% asetnya ke investasi seperti reksa dana, saham, obligasi, ETF, dan real estat. Selain itu, hanya 53% penduduk Indonesia yang terdaftar di BPJS atau telah mengambil dana pensiun dari pihak swasta. 

Berita Lainnya
×
tekid