sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Nowhere Generation: Krisis pekerjaan angkatan muda India

Tingkat pengangguran negara itu akan semakin melampaui negara berkembang lain dalam beberapa tahun ke depan.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Kamis, 03 Feb 2022 16:50 WIB
Nowhere Generation: Krisis pekerjaan angkatan muda India

Generasi muda angkatan kerja di India diketahui mengalami krisis lapangan pekerjaan. Padahal dalam lima tahun ke depan, negara ini berencana harus menciptakan sedikitnya enam juta pekerjaan baru.

Jika tidak, tingkat pengangguran negara itu akan semakin melampaui negara berkembang lain dalam beberapa tahun ke depan. Keadaan ini membuat anak muda di India menciptakan gerakan Nowhere Generation atau generasi yang tidak ada.

Dua peneliti Craig Jeffrey dan Jane Dyson, yang telah mempelajari sifat pengangguran di India. Seperti ditulis BBC, Kamis (3/2), gelombang Nowhere Generation sebenarnya sudah terjadi sejak 2000-an. Saat itu sekelompok mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Meerut, Uttar Pradesh, bercanda menyebut diri mereka sebagai "generasi yang tidak ada."

Julukan itu muncul lantaran para mahasiswa lelah oleh upaya sia-sia selama bertahun-tahun untuk memperoleh pekerjaan di sektor pemerintahan. Kelompok ini mengatakan bahwa mereka terjebak di antara rumah pedesaan mereka dan memimpikan mobilitas perkotaan.  

Akibatnya stigma tentang berozgaari atau pengangguran tampaknya telah membuat mereka merasa kering, terdampar oleh modernitas. “Kita baru saja memulai fase timepass, yang berarti menghabiskan waktu tanpa tujuan hidup,” kata mereka.

Dalam dua minggu terakhir, ketika skala krisis ketenagakerjaan India semakin tampak jelas, perhatian media kembali tertuju pada pemuda pengangguran di India. Ratusan juta orang muda yang bekerja dengan buruk, banyak dari mereka berpendidikan tinggi, akan kembali menghadapi masalah bonus demografi sama seperti yang terjadi di era 2000-an.

Masalah pengangguran, seperti yang terbukti pada pertengahan 2000-an, telah tumbuh secara substansial sejak saat itu. Ketika kekhawatiran tentang pengangguran meningkat, sorotan media pasti berada di antara demonstrasi keras dan pidato dungu para politisi. Namun, jika kita mengesampingkan stereotipe tentang pemuda yang menganggur sebagai bahaya sosial, kita mungkin bertanya: Apa yang sebenarnya dilakukan orang muda di tingkat sehari-hari di India? Bagaimana mereka menghabiskan waktu mereka? Bagaimana mereka berhubungan dengan komunitas mereka?

Rata-rata orang berusia 18-35 tahun menganggur di kawasan Uttar Pradesh. Penderitaan dan stigma sosial sangat mencolok bagi pengangguran. Kedalaman penderitaan sosial sangat mencolok. Orang-orang muda yang menganggur menghadapi banyak kekecewaan. Mereka kekurangan uang, tidak dapat memenuhi harapan keluarga, sering tidak memiliki rasa hormat, dan sering menghadapi masalah dalam pernikahan.

Sponsored

Bagi pria, kurangnya pekerjaan tetap sering merusak identitas mereka sebagai pencari nafkah. Selain itu, mereka sering merasa kecewa jika melihat waktu yang mereka investasikan dalam pendidikan dan pencarian pekerjaan. Pekerjaan juga terkait dengan kewarganegaraan. Banyak anak muda menghabiskan masa remaja dan awal dua puluhan mereka bermimpi melayani bangsa dengan mendapatkan pekerjaan di pemerintahan.  

Berita Lainnya
×
tekid