sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Citra satelit ungkap penyebab tsunami di Selat Sunda

Soraya Novika
Soraya Novika Senin, 24 Des 2018 17:35 WIB

Citra satelit ungkap penyebab tsunami di Selat Sunda

Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) memastikan bencana tsunami yang terjadi di Selat Sunda disebabkan karena longsoran erupsi anak Gunung Krakatau di bawah laut. Hal tersebut terekam dalam pengamatan BMKG melalui citra satelit.

“Kami mengamati bersama melalui citra satelit, bahwa anak Gunung Krakatau ternyata colaps. Di situ colaps-nya mengakibatkan longsor ke arah laut dan akhirnya menimbulkan tsunami. Jadi, tsunami ini memang ada kaitannya dengan erupsi anak Gunung Krakatau,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Senin (24/12).

Dwikora menambahkan, gempa vulkanik yang disebabkan oleh longsor erupsi anak Gunung Krakatau kemudian menciptakan tremor yang setara dengan gempa berkekuatan 3,4 skala richter. Tremor ini, kata Dwikora, sangat khas mengindikasikan berasal dari gempa vulkanik.  

"Dilihat dari guncangannya saat dianalisis setara dengan kekuatan 3,4 Skala Richter dan epicenternya ada di anak Gunung Krakatau," ujarnya.

Menurut Dwikora, bencana tsunami yang menimpa daerah sekitar Selat Sunda ini merupakan fenomena yang tidak lazim. Dapat dikatakan ini multifenomena karena kejadian tsunami tersebut banyak dipicu oleh beberapa hal. 

Itu antara lain adanya gelombang tinggi disertai bulan purnama reige yang terjadi dalam satu waktu. Kemudian diperparah dengan adanya erupsi anak Gunung Krakatau sehingga menyebabkan terjadinya Tsunami.

Sementara data dari Posko BNPB, hingga Senin (24/12) pukul 07.00 WIB tercatat sudah 281 orang dinyatakan meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah, 69 unit hotel dan vila, 60 warung dan toko, dan 420 perahu dan kapal.

Adapun kerusakan tersebut beserta korban dalam kejadian ini tersebar di lima kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran. Dari kelima daerah itu, wilayah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah dengan jumlah korban dan kerusakan paling banyak dibandingkan daerah lainnya.

Sponsored

Ada kemungkinan data korban dan kerusakan masih akan terus bertambah, petugas hingaa kini masih akan terus melakukan pendataan. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid