sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dorong pemberdayaan perempuan melalui Dasa Wisma

Perempuan hingga kini masih dikategorikan kelompok rentan imbas mengakarnya budaya patriarki.

Natasya Maulidiawati
Natasya Maulidiawati Senin, 04 Okt 2021 15:39 WIB
Dorong pemberdayaan perempuan melalui Dasa Wisma

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mendorong pemberdayaan perempuan kewirausahaan terselenggara hingga ke tingkat akar rumput melalui Program Dasa Wisma.

“Dasa Wisma di Desa Sukutokan, Kecamatan Kelubagolit, Kabupaten Flores Timur, ini diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan terhadap peningkatan kualitas hidup perempuan yang dampaknya tidak hanya dirasakan oleh lingkungan sekitar saja, tapi juga dapat menginspirasi seluruh perempuan di Indonesia," ucap Menteri PPPA, Bintang Puspayoga.

Menurutnya, perempuan hingga kini masih dikategorikan kelompok rentan karena mengakarnya budaya patriarki yang menempatkan mereka dalam posisi yang lebih rendah dari laki-laki hampir dari segala aspek kehidupan. Pandemi Covid-19 memperparah kesenjangan gender tersebut.

Kemen PPPA berupaya mengikisnya melalui Program Dasa Wisma yang sekaligus menjadi satu dari lima isu prioritas yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dasa Wisma adalah kelompok ibu dari 10-20 kepala keluarga (KK) rumah yang bertetangga untuk mempermudah jalannya program.

Program Dasa Wisma merupakan pengembangan model desa ramah perempuan dan peduli anak. Tujuannya, mengakselerasi upaya pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak di tingkat akar rumput.

Terselenggaranya forum-forum di tingkat akar rumput diharapkan memberikan gambaran riil tentang permasalahan yang terjadi di daerah. Dengan demikian, kebijakan yang diambil pemerintah pusat tepat sasaran.

“Pemberdayaan perempuan kewirausahaan melalui Dasa Wisma diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para perempuan untuk meningkatkan kualitas hidup di masa pandemi,” katanya, melansir situs web Kemen PPPA.

Sejalan dengan itu, Ketua DPRD, Robert Rebon Kereta, mengusulkan sinergi pemangku kepentingan dapat dilaksanakan mulai dari tingkat nasional, daerah, hingga desa.

Sponsored

“Kita harus bisa bersinergi supaya tidak hanya Desa Sukutokan yang berkembang, tapi justru bisa jadi suatu sampel yang menjadi titik prioritas akselerasi pemberdayaan kaum perempuan di tingkat desa,” sarannya.

Berita Lainnya
×
tekid