Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), bersama lintas instansi gabungan mengevakuasi 77 jiwa ke Museum Siau Timur menyusul terjadinya erupsi Gunung Karangetang sejak Rabu (8/2). Belum ada laporan korban jiwa.
Sebelum dipusatkan mengungsi ke Museum Siau Timur, warga menyelamatkan diri ke beberapa lokasi. Misalnya, Gereja Siloam Kampung Salili, rumah kerabat, dan sebagainya.
"Pengungsian sudah berjalan. Selain BPBD, ada beberapa instansi juga yang terlibat dalam penanganan," kata Kasub Kedaruratan Logistik BPBD Sitaro, Meydy Laurens, dalam keterangannya, Kamis (16/2).
Lokasi pengungsian dan kebutuhan dasar pengungsi, termasuk dapur umum dan fasilitas air bersih, disiapkan BPBD Sitaro bersama Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes), Damkar, PMI, Tagana, TNI, Polri dan Kecamatan Siau Timur.
Status Gunung Karangetang naik
Di sisi lain, status Gunung Karangetang, yang berada di Pulau Siau setinggi 1.784 mdpl, telah dinaikkan menjadi level III (Siaga). Pangkalnya, aktivitas vulkanik meningkat dalam sepekan terakhir.
Sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masyarakat, pengunjung, wisatawan, ataupun pendaki dilarang beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari kawah utama serta 3,5 km pada sektor selatan dan tenggara Gunung Karangetang.
Masyarakat pun diminta tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu erupsi Gunung Karangetang. Selain itu, selalu mengikuti arahan BPBD Sulut dan BPBD Sitaro.
Kemudian, warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang diimbau mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar, terutama saat musim hujan.
Sementara itu, pemerintah daerah (pemda) diminta senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Karangetang di Desa Salili, Kecamatan Siau Tengah, atau PVMBG.