Jokowi resmi lantik Rycko Amelza jadi Kepala BNPT gantikan Boy Rafli

Komjen Rycko Amelza Dahniel resmi menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Pelantikannya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, pada Senin (3/4).

“Mengangkat saudara Komjen Polisi Profesor Doktor Haji Rycko Amelza Dahniel sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme terhitung sejak saat pelantikan dan kepadanya diberikan hak keuangan. administrasi dan fasilitas lainnya setingkat menteri sesuai peraturan perundang-undangan,” kata Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama saat pelantikan, Senin (3/4).

Pelantikannya didasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 51/TPA Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” demikian sumpah jabatan yang diucapkan Rycko.

Rycko ditunjuk Presiden menjadi Kepala BNPT untuk menggantikan pendahulunya Boy Rafli Amar yang akan segera memasuki masa pensiun.

Sebelumnya diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penugasan baru terhadap beberapa jajarannya di luar Korps Bhayangkara. Promosi secara resmi dilakukan di Mabes Polri, Jumat (31/3).

As SDM Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, salah satunya adalah Komjen Rycko Amelza Dahniel yang akan menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Sementara kepala BNPT sebelumnya yaitu Komjen Boy Rafli memasuki masa pensiun.

"Pak Rycko akan menjabat sebagai kepala BNPT. Insha Allah akan dilantik Pak Presiden,” kata Dedi di Mabes Polri, Jumat (31/3).

Sementara itu, Rycko mengatakan, penugasan ini bukan hal yang baru bagi dirinya, apalagi dengan latar belakang sebagai Pati di Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Bahkan, dirinya juga merupakan lulusan terbaik dari Akpol 1988.

“Bhayangkara Polri harus siap,” ujar Rycko.

Selain Rycko, ada pula Irjen Rudy Sufahriadi dari jabatan lama Kapolda Sulawesi Tengah dan Irjen Suntana dari posisi Kapolda Jawa Barat juga mengemban tugas di luar struktur Polri.