close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Badut yang tergabung dalam komunitas Aku Badut Indonesia (ABI) menghibur anak-anak di posko pengungsian korban banjir GOR Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta, Selasa (7/1/2020). Foto Antara/Aprillio Akbar.
icon caption
Badut yang tergabung dalam komunitas Aku Badut Indonesia (ABI) menghibur anak-anak di posko pengungsian korban banjir GOR Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta, Selasa (7/1/2020). Foto Antara/Aprillio Akbar.
Nasional
Rabu, 08 Januari 2020 15:49

Pemerintah pusat apresiasi penanganan banjir Jakarta

Pemprov DKI dinilai mengutamakan perlindungan serta pemenuhan hak anak dan perempuan.
swipe

Kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menangani banjir pada awal 2020 diapresiasi. Lantaran mengutamakan perlindungan serta pemenuhan hak anak dan perempuan.

"Kami melihat kelompok rentan ini sudah menjadi prioritas penanganan banjir oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ucap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga, saat mengunjungi korban banjir di Kampung Pulo, Jakarta, Rabu (8/1).

Dia melanjutkan, apresiasi serupa diutarakan pemerintah pusat. Apresiasi disampaikan dalam rapat koordinasi antarinstansi dan pemerintah daerah (pemda) di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Selasa (7/1).

"Sebelumnya, terdapat 31.000 lebih pengungsi di awal (kejadian). Dengan respons cepat dan kerja sama, termasuk dengan pemerintah pusat, penanganan banjir di Jakarta sangat luar biasa," tuturnya.

Bintang menerangkan, pemprov memprioritaskan perempuan, anak, ibu hamil, dan ibu menyusui dalam mengevakuasi korban terdampak banjir. "Terima kasih juga kepada aparat RT, RW, kelurahan, kecamatan, kota, dan provinsi," kata dia.

Dirinya melanjutkan, Kementerian PPPA fokus pada perlindungan serta pemenuhan hak-hak anak dan perempuan dalam penanganan banjir di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat (Jabar). Khususnya bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan lanjut usia (lansia).

"Kami akan membahas dalam rapat koordinasi lintas kementerian dan pemerintah daerah untuk mendiskusikan dan koordinasi. Sehingga, pelindungan dan pemenuhan hak-hak kelompok rentan bisa dilakukan sebaik-baiknya," katanya.

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan deras disertai angin kencang kembali terjadi di Jakarta, Banten, dan Jabar pada tanggal 9-12 Januari dengan probabilitas 90%.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan membahas penanganan dan antisipasi banjir di Istana, Selasa (8/1) sore. Sejumlah kepala daerah yang wilayahnya dilanda bencana hidrometeorologi pada awal tahun, turut diundang.

Di sisi lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan rekayasa cuaca. Penyemaian dilakukan menggunakan pesawat CN-295 dan Casa 212-200 milik TNI.

Langkah ini guna meredakan intensitas hujan di Jakarta, Banten, Jabar. Selain itu juga untuk merespons peringatan dini cuaca (weather alert) yang diterbitkan Kedutaan Besar Amerika Serikat. (Ant)

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan