sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pj Gubernur DKI klaim siap jadi contoh percepat penanganan stunting

Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SGI) 2022, angka stunting di DKI Jakarta turun 2% menjadi 14,8%.

Gempita Surya
Gempita Surya Rabu, 01 Feb 2023 19:23 WIB
Pj Gubernur DKI klaim siap jadi contoh percepat penanganan stunting

Pemerintah terus berupaya melakukan percepatan penanganan stunting untuk mencapai target nasional di angka 14% pada 2024. Pemerintah daerah turut dilibatkan untuk menurunkan angka stunting di masing-masing wilayahnya.

Salah satu wilayah yang jadi percontohan percepatan penanganan stunting adalah provinsi DKI Jakarta. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak Pj Gubernur Heru Budi Hartono untuk mewujudkan angka stunting DKI Jakarta di bawah 5%.

"Negara-negara maju level stuntingnya di bawah 5%. Saya bilang ke Pj Gubernur, kita kasih hadiah ke Bapak Presiden, ada provinsi yang kalau bisa di bawah 5%," kata Budi dalam keterangannya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/2).

Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SGI) 2022, angka stunting di DKI Jakarta turun 2% menjadi 14,8%. Angka ini menduduki peringkat terendah kedua nasional.

Budi mengatakan, Pemprov DKI menyatakan komitmennya untuk turut mendukung percepatan penanganan stunting guna mencapai target nasional. Dalam hal ini, kata Budi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentunya akan berkolaborasi dengan Pemprov DKI.

"Tadi kita bicarakan, kita kasih contoh satu provinsi di Indonesia sama dengan negara maju level stuntingnya. Dan Pak Pj Gubernur komitmen untuk itu, karena saya tidak mungkin bekerja sendiri tanpa dukungan dari kepala daerah," ujar Budi.

Adapun sejumlah koordinasi diperlukan untuk mencapai target tersebut. Langkah-langkah penanganan yang perlu dikoordinasikan antara lain melakukan sinkronisasi data stunting berdasarkan nama dan alamat (by name by addres) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Kemudian, melakukan sinkronisasi program penanganan stunting antara Pemprov DKI dan Kemenkes. Program penanganan difokuskan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok ibu hamil, kelompok bayi usia 6-11 bulan, dan bayi usia 12-23 bulan.

Sponsored

"Kita sudah setuju, mulai persiapan di minggu ini, dan minggu depan kita langsung eksekusi. Mudah-mudahan kita bisa lapor ke Bapak Presiden, bahwa progresnya cepat. Sekali lagi ini ambisi, belum janji. Kami (Kemenkes dan Pemprov DKI) ingin (angka stunting) di DKI di bawah 5%," tutur Budi.

Sementara itu, Pj Gubernur Heru Budi Hartono menyatakan siap menjadikan DKI Jakarta sebagai provinsi percontohan yang mampu menurunkan level stunting di bawah 5%.

Heru mengaku optimistis target itu dapat tercapai dengan dukungan dari kerja cepat jajaran Pemprov DKI. Hal ini, kata Heru, terlihat dari beberapa wilayah yang mampu menurunkan angka stunting dengan cepat.

"Saya rasa bisa, Insya Allah target itu tercapai. Terlihat di Cilincing mencapai 777 stunting, kita bisa langsung turunkan sebanyak 17% atau yang sudah lulus sebanyak 134 penderita stunting. Yang paling tinggi penyelesaiannya di Cilincing. Di Tanjung Priok yang sudah lulus sebanyak 81," papar Heru.

Diungkapkan Heru, mulai hari ini penanganan stunting di DKI Jakarta telah dikerjakan sesuai arahan Menkes Budi. Program penanganan yang sebelumnya telah dijalankan, kini dipertajam dan dipercepat penerapannya.

Selain melakukan sinkronisasi data dan program penanganan stunting dengan Kemenkes, Heru menyebut pihaknya juga akan turun ke lapangan untuk memberikan tambahan gizi dan vitamin kepada warga yang berada di wilayah rawan stunting.

“Tadi saya memerintahkan kepada seluruh jajaran turun ke lapangan, bisa ke posyandu dan ke pelajar kelas 7 atau SMP, diberikan makanan tambahan dan vitamin. Tadi sepakat setiap hari Rabu mereka ada makan bersama dan diberi tambahan vitamin,” ujar Heru.

Ditambahkan Heru, sesuai arahan Menkes Budi, pihaknya akan fokus memberikan pengawasan gizi dalam tiga periode penting, termasuk kondisi ibu saat kehamilan.

Heru menyebut, jumlah ibu hamil di DKI Jakarta ada sebanyak 140 ribu orang. Untuk itu, ia mengimbau ibu-ibu hamil rajin memeriksa kehamilan ke posyandu dan memperhatikan gizi selama mengandung. Sebab, pencegahan stunting yang paling mudah dan murah adalah pada posisi saat ibu hamil.

“Kami dengan Kementerian Kesehatan langsung bisa intervensi jika ibu hamil kekurangan gizi. Perilaku ibu-ibu hamil juga harus disiplin, baik makannya, jaga kesehatan, hingga harus cek rutin. Sehingga bisa kami kontrol. Sehingga begitu melahirkan, sudah bisa kita cegah stunting,” ucap Heru.

Berita Lainnya
×
tekid